Seputar Tambleg
Tambleg merupakan salah satu kampung
yang menyimpan banyak potensi. Wilayah yang secara administrasi terletak di
desa Cidikit, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak Banten ini hingga sekarang belum
terlalu terekspose keberadaannya. Hal ini bisa dilihat dengan tidak munculnya
nama desa ini di mesin pencarian semisal google earth.
Perkampungan yang
mayoritas beragama islam dan kesehariannya memakai bahasa sunda ini mempunyai
kepala keluarga yang tidak lebih dari 200 KK (sekitar 160 KK). Secara geografis
wilayah ini terletak diatas perbukitan yang dikelilingi hutan. Tak heran kalau
rumah penduduknya berkelompok-kelompok; ada yang di bukit, di lembah dan diatas
lereng perbukitan.
Umumnya warga di
perkampungan ini memiliki profesi sebagai petani. Beberapanya ada yang
berprofesi sebagai pegawai dan pedagang. Tidak banyak warganya yang melanjutkan
pendidikan hingga perguruan tinggi, hanya beberapa saja dan itupun tidak
menetap disana, selebihnya berpendidikan tingkat sekolah dasar. Hasil
pertaniannya yang dominan ialah dari tanaman palawija; jengkol, petai, manggis,
jagung dan salak.
Beberapa tahun
silam warga perkampungan ini hidup dengan kondisi seadanya; tanpa
listrik, ketersediaannya MCK (Mandi, Cuci, Kakus) hampir tidak ada. Namun, satu
tahun belakangan kondisi masyarakat Tambleg bisa dikatakan telah hidup dengan
layak dan nyaman. Karena sekitar awal tahun 2012 lalu listrik telah memenuhi
rumah-rumah warga yang sebelumnya mereka hanya memanfaatkan lampu obor atau
petromax sebagai penerangan di malam hari. Selain itu, sekarang hampir disemua
rumah telah tersedia MCK. Padahal sebelumnya warganya hanya mengandalkan
keberadaan sungai yang kondisinya jauh dari kata layak untuk digunakan.
Masyarakat Tambleg
mulai anak-anak hingga orang tuanya mempunyai semangat yang tinggi untuk maju.
Benar memang, masih ada beberapa orang warganya terutama yang tua-tua yang
belum bisa baca tulis dan berhitung (buta aksara). Semua ini disebabkan oleh
minim atau tidak adanya fasilitas pendidikan seperti sekolah untuk mereka
menuntut ilmu dimasa mereka.
Leave a Comment