Bogor Di penghujung Hari

Seperti kemarin. Udara Bogor masih dingin, hembusan angin lembab menggigilkan seluruh persendianku. Namun, semua itu tak menyurutkan niatku yang hendak mengitari kota hujan ini. Kayaknya menuju Danau ne. Yah.. Sembari nyare udara seger, hehehe. :D
Nah... ada dia ne. Sapa yah..? Hihihi

Adauw...Gile! tak sesuai dengan apa yang kuduga, di benakku tergambar suasana yang adem dengan pemandangan alam yang menyejukkan retina. Tapi, Semuanya berubah. Seperti Rhoe discolor dengan vernacular name nya adam hawa dalam perahu. Di pinggiran danaunya pada melebur ne muda mudi berpegangan tangan, peluk-pelukan, tatap-tatapan, lalu... Oh tidak! Setan pade ketawa ne. Hayoo Helano Di Cap Rio kite cabut... Kagak nyaman ne... :(
Helano memang anak yang rajin (cieee...) Maklumlah, esok akan ada test sumatif. Iya kan Helano
Ups, aku lupa. Kenalan dulu ne temanku. Namanya Helano Di Cap Rio, begitu aku memanggilnya. Dia dari Cianjur. Sebetulnya nama aslinya Jelan saja (Keren khan? Hehehe). Karena dia lahir malam Jum'at kliwon (kate sape? Hah :-D) makannya dipanggil begitu (hey, kagak nyambung kale huahaha).
Di Danau Kahuripan, bapak ini lage nyalurin hobinya. (yang lage PC. nah... Contoh ne bapak. Lakuin aktivitas positif produktif)
Huft... Sepertinya suasana dipinggir sini pas sekali Helano. Duduk bersila, menatap jauh disana, tampak para pencari ikan ditemani jala dan jaringnya. Ukay Boys, coba julurkan kakimu, rasakan riak air danau. Sejuk bukan?
Waktu berputar dan Alhamdulillah, syaraf ini telah merilex-kan neurit dan dendritnya. Berarti sudah bisa diajak kompromi lage buat nyeritain Bogor di Penghujung Hari. Come on Helano, Maghrib menjelang. Mana si ceper, kite ajak dia kembali ke habitatnya di Jampang.
Ngeeeeeeng.... Bummmmm.... Si ceper melaju kencang mancampakan bayangan muda-mudi yang dirasuki setan.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.