Inilah Jalanku
"To be a Teacher???"
Tidak ada satu kata atau kalimat senada dengan itu sedikitpun terdata dalam list impian Huda.
Huda memang suka menuangkan apapun dalam catatannya; senang, sedih, prahara, tragedi, horor, semua rasa yang dia punya diadukannya pada note hariannya. Tapi, SEKALI lagi TIDAK ada kata GURU tertera disana.
Hingga... pada point yang kesekian-nya, dalam urutan yang hampir mendekati angka seratus diberanikannya menulis gabungan abjad,
G-U-R-U.
Yap, betul! "Guru"
Hal ini bermula ketika Huda memperoleh sesuatu yang belakangan diketahuinya bernama "puas" disaat seseorang menanyakan beberapa hal dan dia mampu menerangkan sampai si penanya merasa lega atas jawabannya.
"Knapa tidak skalian menjadi guru Da?"
Huda kaget. Si penanya sepertinya mengujinya.
"Lewat guru, akan banyak generasi yang bisa kita 'bentuk' pola pikirnya"
Huda mengernyitkan dahi. Hatinya membenarkan ucapan perempuan berkerudung di mukanya.
Sehari... dua hari... Tujuh hari dan berpekan-pekan setelah kejadian itu, lapadz sang wanita tergiang terus membahana dalam benak Huda,
"Knapa tidak skalian jadi guru.??"
Suatu malam di Bulan Agustus 2009 yang bertepatan dengan hari lahirnya. Huda bertanya pada dirinya sendiri. Berbagai pertanyaan dihantamkannya buat dirinya sendiri yang akhirnya didapatinya "kecendrungan-passion-nya" sebagai seorang pendidik.
Semenjak itulah, Huda menata langkahnya mengarah pada aktivitas yang ber"bau" guru.
Ditulisnya "Asisten Laboratorium Unand" dalam buku mungilnya. Beberapa bulan selepas itu, pada Oktober 2009 dia telah berhadapan dengan praktikannya dalam Basic Laboratory.
Pada 2011 dicoretnya kata-kata "ahli lingkungan", karena dia berhasil menjadi surveyor Amdal.
Banyak ditulisnya, tak sedikit pula yang dicoretnya.
Dalam salah satu hari di bulan September 2012, bahagianya terbang ke angkasa sana. Huda dikabari bahwa dia diamanahkan untuk menerima beasiswa S2 "Integrity in Natural Resource Management (INRM)" yang berbasis di University of Arizona, AS.
Disebarnya info tersebut pada semua keluarga besarnya.
Mereka masih mengatakan,
"Tetaplah jadi guru..."
Hatinya telah mantap pada pilihan ini. Huda yakin Allah Swt akan memberikan yang terbaik. Ditepisnya berbagai halangan yang ada. Akan digapainya rasa puas bahagia. Takkan ada kata penyesalan ataupun kecewa.
Karena inilah jalannya.
Dan, semuanya "berawal" dilangkah ini, Insya Allah.
Leave a Comment