Kamis, 06 Desember 2012

Mars Sekolah Guru Indonesia Dompet Dhuafa (SGI-DD)




Lirik by: Amru Asykari

Sekolah guru indonesia
Wujud peduli kita
Ciptakan guru yang cerdas
Inspiratif semua

Sekolah guru Indonesia
Cinta pada profesi
Berdayakan semua guru
Menjadi aset negri

Cerdas Intelektual
Cerdas Spiritual
Inspirasi bagi semua
Itulah tekad kami

Ayo bangkit semua
Guru indonesia
Wujudkanlah cita kita
Indonesia Berjaya

Rabu, 05 Desember 2012

MANFAAT PSIKOLOGI PERKEMBANGAN DALAM PROSES PENGAJARAN SISWA SEKOLAH DASAR (SD)

Psikologi perkembangan adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku individu dalam perkembangannya dan latar belakang yang mempengaruhinya. Dalam ruang lingkup psikologi, ilmu ini termasuk psikologi khusus, karena psikologi perkembangan mempelajari kekhususan dari pada tingkah laku individu.
Bagi seorang guru/calon guru, ilmu psikologi perkembangan sangat besar sekali manfaatnya. Diantaranya yaitu sebagai berikut :

1. Memahami Perbedaan Individu (Peserta Didik) Seorang guru harus berhadapan dengan sekelompok siswa di dalam kelas dengan hati-hati, karena karakteristik masing-masing siswa berbeda-beda. Oleh karena itu sangat penting untuk memahami perbedaan karakteristik siswa tersebut pada berbagai tingkat pertumbuhan dan perkembangan guna menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Psikologi perkembangan dapat membantu guru dan calon guru dalam memahami perbedaan karakteristik siswa tersebut.

2. Memilih dan menentukan tujuan materi dan strategi belajar yang sesuai dengan tingkat kemampuan intelektual anak didik. Siswa sekolah dasar khususnya kelas rendah, sedang dalam tahap berfikir konkrit permulaan. Oleh karena itu tujuan belajar hendaknya yang sederhana dan dalam bentuk tingkah laku yang jelas. Demikian pula materi belajar hendaknya terkait dengan pengalaman anak yang ada disekitarnya. Contoh : Anak dalam belajar membaca, maka materi belajar hendaknya terdiri dari kata-kata yang pernah dialami atau dipahami anak melalui pengalaman lingkungannya.

3. Dapat menghadapi anak dengan benar dalam bentuk tingkah laku yang benar. Guru yang mempelajari psikologi perkembangan menyadari bahwa anak yang dihadapinya adalah sedang dalam proses perkembangan. Contoh : Wajarlah anak melakukan kesalahan dalam tingkah laku, karena kekrang tahuan dan kekurang mampuannya.

4. Penciptaan Iklim Belajar yang Kondusif di Dalam Kelas
Pemahaman yang baik tentang ruang kelas yang digunakan dalam proses pembelajaran sangat membantu guru untuk menyampaikan materi kepada siswa secara efektif. Iklim pembelajaran yang kondusif harus bisa diciptakan oleh guru sehingga proses belajar mengajar bisa berjalan efektif. Seorang guru harus mengetahui prinsip-prinsip yang tepat dalam proses belajar mengajar, pendekatan yang berbeda dalam mengajar untuk hasil proses belajar mengajar yang lebih baik. Psikologi perkembangan berperan dalam membantu guru agar dapat menciptakan iklim sosio-emosional yang kondusif di dalam kelas, sehingga proses pembelajaran di dalam kelas bisa berjalan efektif.
(Dari berbagai sumber)


Contoh RPP Tunggal

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : IV/2
Sekolah : SDN 41 Bancah
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit ( 1 x pertemuan )
Hari/tanggal : Senin/12 November 2012
________________________________________

Standar Kompetensi
Memahami wujud zat dan perubahannya

Kompetensi Dasar
Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari

Indikator
1. Menjelaskan pembagian zat dan perubahannya
2. Menyebutkan contoh perubahan zat dalam kehidupan sehari-hari

A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan pembagian zat dan perubahannya
2. Siswa mampu menyebutkan contoh perubahan zat dalam kehidupan sehari-hari.

B. Karakter Siswa yang diharapkan
1. Rasa hormat dan perhatian (respect)
2. Berani menyampaikan pendapat
3. Disiplin


C. Materi Pembelajaran : Zat dan Perubahannya
Zat adalah sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Pada prinsipnya terdapat tiga wujud zat yaitu : zat padat, zat cair dan zat gas.

1. Perubahan Wujud Zat
Perubahan wujud zat digolongkan menjadi enam peristiwa sebagai berikut.

a. Membeku
Peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat melepaskan energi panas.

b. Mencair
Peristiwa perubahan wujud zat dari padat menjadi cair. Dalam peristiwa ini zat memerlukan energi panas.

c. Menguap
Peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi gas. Dalam peristiwa ini zat memerlukan energi panas.

d. Mengembun
Peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi cair. Dalam peristiwa ini zat melepaskan energi panas.

e. Menyublim
Peristiwa perubahan wujud dari padat menjadi gas. Dalam peristiwa ini zat memerlukan energi panas.

f. Mengkristal
Peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat melepaskan energi panas.

Skema Perubahan Wujud Zat

D. Metode Pembelajaran
1. Model pembelajaran : Cooperative Learning and Direct Instruction
2. Metode pembelajaran : Diskusi dan Informasi

E. Langkah – langkah kegiatan

1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
1. Guru membuka pelajaran dengan salam
2. Guru memeriksa kehadiran siswa
3. Siswa digali apresepsinya:
1) Guru mengajukan pertanyaan, “Apa yang terjadi ketika kita memasukkan segelas air ke freezer?”.
2) Siswa diharapkan menjawab, “air akan menjadi beku!”.
3) Guru melanjutkan pertanyaannya, “Jadi di freezer terjadi perubahan zat dari apa ke apa?”.
4) Siswa diharapkan menjawab, “Perubahan dari cair menjadi padat!”

2. Kegiatan inti (30 menit)

Eksplorasi
a.) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan instruksi: “jika Pak guru mengatakan ‘saya merasa panas’, maka silahkan berpasangan. Jika Pak guru mengatakan ‘saya merasa dingin’, maka silahkan bentuk kelompok yang beranggotakan lima orang.”

b.) Setelah terbentuk kelompok siswa, lalu guru membagikan LKS “Zat dan Perubahannya” serta leaflet yang berisikan bagan/gambar zat (padat, gas, cair) dan perubahannya kepada semua kelompok.

Elaborasi
1) Semua siswa dalam kelompoknya mengerjakan dan menjawab pertanyaan yang ada di dalam LKS “Zat dan Perubahannya.”
2) Siswa menafsirkan sifat zat padat, cair, dan gas.
3) Siswa melengkapi bagan/gambar zat (padat, gas, cair) dan perubahannya yang terdapat dalam leaflet.
4) Siswa mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan dalam LKS “Zat dan Perubahannya.”
5)Guru menunjuk siswa secara acak untuk menjawab pertanyaan dan dijawab/disampaikan didepan kelas.
6) Selama siswa mengerjakan dan diskusi LKS, guru membimbing dan menilai keaktifan siswa.

Konfirmasi
Guru memberi penguatan materi pembelajaran.
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

3. Kegiatan penutup (20 menit)
a) Setelah waktu yang ditentukan sudah habis, siswa mengumpulkan LJK ke guru.
b) Guru menutup dengan ulangan harian.
c) Guru menyampaikan materi selanjutnya.
d) Guru menutup dengan salam
E. Sumber belajar dan Media
1. Sumber belajar: Buku ajar sains untuk SD kelas IV jilid 4.
2. Media : LKS, Leaflet yang berisi gambar perubahan zat (padat, gas, cair).

F. Penilaian

1. Teknik penilaian
a. Tes tertulis

2. Bentuk instrumen
a. Tes pilihan ganda
b. Tes uraian/esai

3. Contoh instrumen
a. Rubrik penilaian pemahaman konsep

1) Tes pilihan ganda
Perubahan wujud dari padat menjadi gas disebut …
a. Menguap
b. Mengembun
c. Menyublim
d. Mengkristal

2) Tes uraian
Mengapa saat hujan tembok menjadi lembab!
Skor nilai tertulis:
Soal pilihan ganda: Tiap satu nomor benar nilai 1= jumlah soal X 1
Soal Uraian/ esai: Tiap satu nomor benar nilai 2= jumlah soal X 2

Rubrik penilaian kinerja ilmiah (LKS)
No Aspek Skor
1. Menyiapkan alat dan bahan diskusi kelompok 2
2. Keaktifan dalam kelompok 3
3. Hasil diskusi (laporan dari LJK) 5
Nilai kerja ilmiah 10

Skor akhir=(Jumlah skor (soal pilihan ganda + soal uraian) + Nilai kerja ilmiah)/3

Bogor, 12 November 2012

Minggu, 02 Desember 2012

Aidil Menjawab (Part III)



30 November 2012
Jum’at. HARI KETIGA Observasi kelas…

“Mana kelompok pemenang cepat-tepat kemarin?”
Pertanyaan pembuka untuk siswa kelas empat. Di penghujung jam pelajaran yang kuajar sehari sebelumnya, aku telah berjanji akan menyerahkan hadiah bagi pemenang kuis. Ku persiapkan bingkisan yang tidak seberapa jumlahnya. Beberapa ancungan tangan membumbung keangkasa. Itulah tangan-tangan siswa pemenang dari kelompok III. Ku anugrahkan. Kujabat tangan Adelia; si cantik, si ketua kelompok. “tepuk keren” mengikuti prosesi acara bagi-bagi hadiah pagi itu.

“Ketua kelasnya mana???” tanyaku berniat untuk membagikan hadiah selanjutnya.

Beberapa murid memberikan keterangan bahwa Dafa, ketua kelas tidak hadir. Reflek, bola mataku menyapu seisi kelas, kutatap wajah-wajah suci dari para siswa yang hadir. Untuk melancarkan visi dan misiku yang belum terealisasi. Kujatuhkan pilihanku pada Aidil. Ku persilahkan Aidil ke depan kelas menerima hadiah untuk teman-temannya. Dengan gayanya sendiri yang memiliki isyarat tertentu, Aidil memohon agar aku menunduk setelah hadiah tergolek mesra ditangannya. Kukabulkan. Lalu telingaku dibisiki suaranya,

“Hmmm… Maaf Pak, aku dijewer sama bu guru sebab kubuat mainan kertas ini. Kubuat ini karena aku tidak suka pelajarannya kemarin. Bosan…” tutur Aidil sambil menunjukkan mainan kertas. Senyum khasnya ikut mengiringi tangan dengan mainan kertas yang bisa mengeluarkan bunyi-bunyian terancung kearahku.

Tuturnya tentang alasan kenapa dia dijewer dan berdiri di depan kelas. Dia juga mengaku bahwa baru kali itu dia berbuat hal demikian. Terakhir sesaat sebelum aku beranjak pergi sebab Sahabatku-Ahmad mau mengajar kelas itu, aku dibuat haru. Aidil (juga teman-temannya) memberikan secarik kertas. Di kertasnya Aidil tertulis,

“Nama Aidil
Cita-cita pemain bola
Belajar degan baba sagat senang”


Aduhai Aidil... Haruku, Mataku berkaca-kaca.