Kamis, 09 Juli 2015

Bangun Cinta, Bukan Jatuh Cinta


Pekan belakangan, degup jantung berdetak tak serupa biasa. Apakah ini pertandanya...? Inikah yang disebut bangun cinta? Atau...

O, pahamlah diriku kini. Mestinya bukan jatuh cinta. Tapi, bangun cinta. Ya, bangun cinta!

Kawan…
Suatu ketika mungkin kita pernah jatuh hati, memendam rasa atau suka pada seseorang yang kita kagumi

namun banyak sekali yang salah
mengekspresikan cinta hingga ia terpedaya dengan cintanya

Sahabatku…
Marilah kita alihkan energi cinta kita
bukan untuk melihat
bukan hanya untuk memikirkan
bahwa dirinyalah yang terbaik bagi kita
namun untuk mempersiapkan sehingga
jika suatu saat kelak
Allah telah berikan pada kita
satu yang tepat untuk diri kita
kita akan komitmen dengan dirinya
Sahabatku…
para pecinta sejati
bukanlah ia yang mengubar-umbar
pesona cintanya
namun para pecinta sejati
adalah ia yang siap untuk komitmen
memberikan cintanya
hanya untuk yang HALAL bagi dirinya
sodaraku…
mari kita bangun cinta
hingga cinta kekal sampai surga…

By:Setia Furqon H (Puisi prolog lagu ‘jangan jatuh cinta’ dalam album Nasyid “Jangan Jatuh Cinta Tapi Bangun Cinta” Kolaborasi Maidani Bersama Setia Furqon Holid)

Maidany – Jangan Jatuh Cinta Tapi Bangun Cinta

Di sini pernah ada rasa simpati
Di sini pernah ada rasa menggagumi
Rasa ingin memiliki
Memasukkanmu ke dalam hati ini

Menjadi penghuni…
Mencoba berlindung di balik fitrahnya hati
Untuk mencari pembenaran diri…
Namun Ternyata semua hanya permainan nafsu

Untuk memburu cinta yang semu
Aku Tertipu…
Tuhanku berikanku cinta yang Kau titipkan
Bukan cinta yang ku tanam

Aku ingin rasa cinta ini
Masih menjadi cinta perawan
Cinta yang hanya aku berikan
Saat ijab qabul telah tertunaikan

Tuhanku berikanku cinta yang Kau titipkan
Bukan cinta yang ku tanam

Sabtu, 30 Mei 2015

Kau dan Aku dalam Pelukan Ukhuwah



“Ping…”

Pesan itu membuyarkanku. Mata melirik sejenak ponsel yang tergeletak diatas meja, indra penglihatan melirik pula pada Acy, laptop mungil tersayang. Aku bergeming dari depan Acy menuntaskan tugas yang belum terselesaikan.

“Ping…”

Pertanda pesan kembali menyeru, memaksaku meraihnya dan membaca pesan yang datang.

“Pekan depan insyaa Allah Ana wisuda Bang!”

Ternyata kabar darimu. Kabar yang berhasil membuatku terkaget alang-kepalang, Dik. Serasa tak percaya, kuyakinkan kembali penglihatan ini. Kubaca berkali-kali chat barusan. Tetap sama, anyaman hurufnya tak berubah. Pandanganku berkabut, mataku berkaca-kaca bahagia. Haruku mengangkasa. Ayu wajahmu menari diatas pelupuk mata ini, Dik.
***

Risa Afria Nurlis, adik tercintaku…

Adakah kau terkenang akan masa kecil nan kita habiskan bersama? Masa-masa penuh makna? ditiap keberadaanku pasti ada kau disana? Saatku bermain lumpur di depan rumah, kau pasti ikut. Sewaktu aku bercengkrama dengan kerbau yang kugembalakan, kau nimbrung pula. Bilaku memenuhi hobiku menangkap ikan disungai di ujung desa dengan tangguak milik Abak, kau menangis memohon agar kau kuajak serta. Bilaku asyik bermain sipak sabuik di halaman sekolah samping rumah, kau juga tak ketinggalan. Sebaliknya, tak jarang pula aku yang mengikutimu; bermain bekel bersama, bermain pasir, main gambar, karet gelang, main boneka, dan seabrek permainan kanak-kanak lainnya. Adakah kau teringat akan semua itu? Semua yang memberi tanda bahwa umur kita bertaut tak jauh beda?

Adikku…

Di tahun 2000, aku merantau ke negri tetangga, melanjutkan studi selepas sekolah “merah putih”. Kau tentu ingat! Ini kali pertamanya ku berpisah denganmu, dengan kerabat kita. Kau tahu? Sedihku tak terkira. Canggung diri tersebab hal ini belum pernah menimpa. Kukuatkan hati. Meski usiaku masih dini, panjang impian hidupku tiada terduga.

Tahun berikutnya, selepas penerimaan ijazah sekolah dasarmu, diam-diam kubujuk abak agar mau mendaftarkan dirimu masuk sekolah yang sama denganku. Semula abak mengerutkan dahinya, meminta alasanku. Kuutarakan hal ihwal dan sebab musababnya. Akhirnya permohonanku dikabulkan abak.

Enam tahun dalam satu sekolah yang sama. Aku tak sendiri lagi, tak ada lagi linangan air mata bila rindu ini menyesak dada akan kampung halaman. Sudah ada teman bercurah hati kini, kaulah adik tercintaku.

Masa-masa kita lewati dengan prestasi akademik yang tak membuat orang tua kita berkecil hati. Pernah kau mengadu padaku perihal nilai akademikmu yang melorot drastis, kuwejangkan nasehat agar kita sentiasa instropeksi diri. 

Oya, hampir lupa pula, ada yang unik kurasa. Kau tahu ndak, Dik? Bahwa kawan-kawan sekelasku baru tahu kalau kita sedarah kandung di tahun ketiga masa sekolah? Aduhai… peristiwa itu terus membuatku tertekur. Kok bisa ya? Ntar kukasih tau.

Tahun terakhir masa es em a. Selepas ijazah kudapat, niat hati hendak merantau ke Tanah Batak untuk penuhi tawaran beasiswa yang ada. Kau bahagia melihat keceriaanku. Kau bilang bangga punya uda yang bisa kuliah ke propinsi tetangga, Sumatra Utara. Kau ingin pula mengikuti jejak-jejakku kelak. Namun, Dik! Takdir berkata lain; keluarga kita belum berkenan melepas kepergianku. Aku kecewa. Kau terdiam menengok kemurunganku kala itu. Kau coba hibur kesedihanku. Sekarang kaulah yang gantian memberi nasehat padaku, “Dibalik ini semua ada hikmahnya, Da” ujarmu bijaksana. Perlahan goncangan hatiku pulih. Tiada bosannya kau kirimkan do’a padaku agar keteguhan selalu menyertaiku.

Kulanjutkan studi di universitas kebanggaan anak bangsa, Kampus Hijau nan tegak kokoh di Pulau Andalas. Lagi-lagi kuterpisah denganmu. Sedih hati kembali menemani.

Setahun berlalu. Ada kabar dari keluarga kita bahwa kau diterima di kampus yang sama denganku. Ah, kok kampus yang sama ya? Adakah ini skenario dari-NYA? Yang tiada membiarkan kita terpisah?

Senangku buncah. Tekadku berkata kau mesti kuliah walau terkadang kita terhalang oleh soal uang kuliah. Sempat pula kukatakan pada Amak biarlah aku BSS di tahun pertama asal kau dapat kuliah. Ya, kuliah bersamaku.

Allah maha pengasih. Orang tua kita dapat rezki. Kau kuliah tanpaku harus BSS di tahun awal.

Dik… Ingat ndak? Sewaktu kau hendak memilih Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di kampus kita itu? Sengaja kau kukenalkan dengan senior akhwat sebab ku ingin melihatmu berpenampilan angun serupa mereka; berhijab rapi, aurat tertutup sempurna, dan tiada diganggu lelaki yang tak bertanggung-jawab. Inilah alasannya kenapa teman-teman sekelasku tiada tahu bahwa kita adik-kakak saat MTs dan SMA di PP dulu. Di asrama, mereka kerap memperbincangkan dirimu, akan kecantikanmu, aku malu kau disebut-sebut oleh orang yang tiada halal bagimu. Sebab itulah aku tiada pernah berkisah pada mereka bahwa kita bersaudara kandung.

Tawaranku tiada kau tolak, Dik. Kaupun mau bergabung dengan rekan-rekan di Forum Kajian Islam kampus. Hari-hari kutengok penampilanmu membaik. Hijabmu mulai rapi kini; kaus kaki kau penuhi, jilbabmu lebar, bajumu longgar, sederhana tapi mewah. Kau betul-betul angun, Dik.

Kerap pula kau berkisah mengenai para syuhada di Palestina, para pejuang islam di penjuru jagad raya. Kau juga sering berkisah tentang pelatihan dan kajian-kajian islam yang kau ikuti. Tak jarang pula gendang telingaku mendengar kau menuntaskan tilawah di kamarmu itu. Aku bangga padamu, Dik. Bangga akan perubahanmu, bangga akan kebaikan hatimu. Syukurku tiada terkata.
***

Assalaamu’alaykum wr wb.

Afwan Bang, mengganggu malam-malam. Risa tahu Abang punyo banyak masalah pulo. Tapi, Adik ndak tahu hendak bacarito pada siapo lai. Raso ka putuih aso ndak ado sumangaik manyalasaian iko skripsi lai. Binguang ndak tantu apo nan kadipabuek lai. Mungkin Adik nan terlalu bodoh dan tak layak untuak wisuda? Berat kurasa ini hidup, Bang.

Adikmu, Risa.

Kau tahu, Dik. Kabarmu tersebut mengonyak dadaku ini? Bukan marah ataupun kecewa padamu. Namun, tersadar bahwa diriku ini belum berhasil mengantarkanmu ke gerbang kesuksesan. Lama ku terpekur. Bermenung hingga subuh menjelang. Tangisku tiada dapat dibendung. Tetiba kangen menyertaiku. Inginku menemuimu malam itu juga.

Wa’alaykumussalam wr wb

Adikku… Allah sungguh penyayang pada hamba-NYA. Bila hamba-NYA mengikrarkan cinta pada-NYA, tentu akan ada ujian yang diberikan-NYA untuk membuktikan cinta tersebut. Karena itulah, Dik dirimu tengah diuji-NYA. Bersabarlah, tetap ikhtiar. Ada hikmah terbaik dibalik ini semua.

Abangmu,

Hari-hariku terus mengingatimu, Dik. Terus ku haturkan do’a moga kau tegar dan tetap berkenan menuntaskan tugas akhir itu.
***

Hari ini, Dik. Kau berhasil meraih gelar sarjana. Namamu bertambah panjang sekarang, Dik. RISA AFRIA NURLIS, SP. Alhamdulillah… Banggaku padamu. Tetaplah istiqomah dalam jalan-NYA. Jagalah hijabmu terus. Ajaklah adik-adik kita mengingati-NYA. Kau harapan keluarga, Dik. Jangan pula lupa, seringlah kau nasehati diriku ini yang kerap alpa. Moga kita tetap dalam pelukan ukhuwah, dalam cinta-NYA, Dik. Selamat Wisuda.

Sabtu, 23 Mei 2015

Tangisan Malam Pertama


Saat malam pertama… aku menangis,” kata seorang teman membuka kisahnya kepada kami. Suasana santai mendadak berubah mendengar kata-kata itu. Sebagian dari kami jadi tidak sabar menunggu kalimat berikutnya. Mengapa seorang pengantin pria menangis di malam yang seharusnya membahagiakan?

“Mengapa kamu menangis di saat bahagia seperti itu?,” pertanyaan salah seorang teman mewakili ketidaksabaran kami.

“Aku menangis karena terbebani pikiran, bagaimana cara mengembalikan hutang untuk resepsi siang tadi,” jawabnya seraya mencertakanlebih lanjut tentang resepsi pernikahannya yang menelan biaya besar sementara kemampuan finansialnya terbatas. Keluarga terpaksa berhutang.

Ada hikmah berharga dari apa yang dialami teman saya ini. Karena tuntutan sosial, gengsi, atau keinginan agar hari pernikahan menjadi momen istimewa, kita terjebak pada sikap berlebihan saat melangsungkan walimah atau resepsi pernikahan. Mulai dari undangan yang lux, gedung yang megah dan mahal, bahkan ditambah dengan hiburan. Padahal pernikahan tetaplah istimewa meskipun walimahnya sederhana. Yang membuat istimewa adalah akad nikahnya, janji sucinya, ikatan kuatnya, perubahan hubungan dua insan yang semula bukan mahram kini menjadi sepasang suami istri.

Memperturutkan tuntutan sosial atau gengsi, banyak orang yang akhirnya rela berhutang besar demi sebuah resepsi pernikahan yang glamour. Mereka seperti membeli kesenangan dengan membayarnya selama bertahun-tahun ke depan. Hingga ada yang kepikiran seperti teman tadi.

Ada pula yang karena ingin menggelar resepsi yang mahal seperti itu, akhirnya ia menunda pernikahan selama bertahun-tahun. “Belum punya uang untuk walimah,” alasannya. Padahal kalau mau mencontoh kemudahan yang dituntunkan Rasulullah kepada para sahabatnya di Madinah, ia telah mampu. Bukankah pernah Rasulullah ‘menegur’ Abdurrahman bin Auf yang menikah tanpa walimah? “Adakanlah walimah walaupun hanya dengan menyembelih seekor kambing,” demikian kira-kira pesan Rasulullah kepada sahabatnya yang pebisnis itu. Memang saat itu Abdurrahman bin Auf baru merintis bisnis setelah hijrah, namun ia adalah saudagar kaya semasa di Makkah. Dan tak lama setelah itu ia juga kembali menjadi kaya raya.

Rasulullah sendiri saat menikah di Madinah juga sederhana dalam walimah. Seperti diriwayatkan Imam Bukhari. “Tidaklah aku saksikan bagaimana Rasulullah menyelenggarakan walimah untuk istri beliau seperti yang aku saksikan saat beliau menikahi Zainab,” kata Anas bin Malik menceritakan walimah nan suci itu, ”Beliau menyembelih seekor kambing.”

Jadi, menikah itu tak harus mahal. Tak harus menyusahkan diri dengan berhutang banyak. Apalagi soal mahar, di negeri ini juga sangat dipermudah. Sebagaimana Rasulullah telah mempermudah para sahabatnya yang menikah. Yang tidak memiliki banyak harta, Rasulullah cukup menyarankan mahar cincin, bahkan ada yang cincin besi. Yang tidak punya lagi, cukup mengajari istrinya hafalan Al Qur’an. Bukankah sangat mudah?

Dalam Islam, walimah itu yang terpenting adalah i’lan-nya: pengumuman sehingga masyarakat tahu bahwa seorang muslim dan seorang muslimah telah menibykah, membentuk sebuah keluarga baru.

Maka bagi Antum yang belum menikah, sesuaikanlah walimah dengan kemampuan finansial. Jangan berlebih-lebihan. Dan semoga tidak ada lagi pengantin yang menangis di malam pertama karena terbebani biaya walimah dan tak ada pemuda yang menunda-nunda pernikahan dengan alasan tidak kuat menanggung biaya walimah. [Muchlisin BK/bersamadakwah]

Sumber Gambar: Googling... 

Kamis, 14 Mei 2015

Kewajiban Seorang Suami



Di subuh yang dingin,,, ku dapati ibu sudah sibuk memasak untuk keluarga..

"Ibu masak apa? Bisa ku bantu?"

"Ini masak gurame goreng. Sama sambal tomat kesukaan bapak" sahutnya..

"Alhamdulillah.. mantab pasti.. mari saya bantu. Eh bu.. calon istriku dia tidak bisa masak loh.."

"Iya terus kenapa,,?" Sahut ibu..

"Ya tidak kenapa2 sih bu.. hanya cerita saja, hehehe"..

"Jangan di pikir memasak, mencuci, menyapu, mengurus rumah dan lain lain itu kewajiban wanita"

"Hah.? Maksut ibu..?" Kaget..

"Itu semua adalah kewajiban lelaki"

"Tapi bukankah ibu setiap hari melakukannya?"

"Kewajiban istri adalah taat pada suami. Karena bapak itu tidak mungkin bisa mengurusi rumah maka ibu bantu mengurusi semuanya. Sebagai wujud cinta dan juga wujud istri yang mencari ridho suaminya"

Saya makin bingung bu.

"Bukankah kewajiban lelaki untuk menafkahi istri? Baik itu sandang, pangan, dan papan" tanya ibu..

"Iya tentu saja bu.."

"Menurut mu pengertian nafkah itu yang seperti apa? Pakaian yang bersih adalah nafkah. Sehingga mencuci adalah kewajiban suami. Makanan adalah nafkah. Kalau beras. Itu masih setengah nafkah. Karena belum bisa di makan. Sehingga memasak adalah kewajiban suami. Lalu rumah adalah kewajiban suami. Sehingga kebersihan rumah adalah kewajiban suami"

"Waaaaah.. sampai segitunya bu..? Lalu jika itu semua kewajiban suami. Kenapa ibu tetap melakukan itu semuanya tanpa menuntut bapak sekalipun?

"Karena ibu juga seorang istri yang mencari ridha dari suaminya. Ibu juga mencari pahala agar selamat di akhirat sana. Karena ibu mencintai ayahmu, mana mungkin ibu tega menyuruh ayahmu yang baru pulang bekerja untuk melakukan tugas itu semua. Jika ayahmu berpunya mungkin pembantu bisa jadi solusi. Tapi jika belum ada, ini adalah ladang pahala untuk ibu"

Aku hanya diam..

"Pernah dengar cerita fatimah yang meminta pembantu kepada Nabi karena tangan nya lebam karena menumbuk tepung?" Tapi Nabi tidak memberinya.

Atau pernah dengar juga saat Umar di Omeli istrinya? Umar diam saja karena tahu betul. Wanita kecintaannya sudah melakukan tugas macam2 yang sebenarnya itu bukanlah tugas istri. Tapi karena patuh dan taatnya wanita semua ridha di kerjakannya.

"Iya buu..."

"Jadi laki laki selama ini salah sangka ya bu, seharusnya setiap lelaki bertrimakasih pada istrinya. Lebih sayang dan lebih menghormati jerih payah istri."

"Eh. Terus kenapa ibu tetap mau melakukan semuanya padahal itu bukan kewajiban ibu?"

"Menikah bukan hanya soal menuntut hak kita. Atau menuntut kewajiban suami kita. Tapi banyak hal lain. Menurunkan ego. Menjaga keharmonisan. Mengalah. Kerja sama. Kasih sayang. Cinta. Dan Persahabatan. Menikah itu perlombaan untuk brusaha membaikan satu sama lain. Yang wanita sebaik mungkin membantu suaminya. Yang lelaki sebaik mungkin membantu istrinya. Toh impianya rumah tangga sampai surga"

"Subhanallah.. eeh kalo calon istriku tau hal ini dan dia malas ngapa2 in bu?"

"Wanita beragama tentu tau bahwa ia harus mencari keridhoan suaminya. Sehingga tidak mungkin setega itu. Sedang lelaki beragama tentu tau bahwa istrinya telah banyak membantu. Sehingga tidak ada cara lain selain lebih mencintainya"

"Hening..."

*WA_Muslim Stay Handsome
* Sumber gambar google

Selasa, 12 Mei 2015

Makan Balanjuang



Ujian semester akhir diambang pintu. Ini pertanda bahwa hendak berakhirnya materi ajar di kelas kami. Bila materi ajar usai, biasanya kelas kami mengadakan suatu proyek. Ya, boleh dikata proyek yang super gede, ini versi kami, hehe. 

Serupa hari ini, kami bersiap mengangkatkan event tema 9, kami beri tema "4 Sehat 5 Sempurna, Siapa tepat, Mesti Juara" tema yang keren, bukan?

Usai dhuha- shalat sunah yang sentiasa kami perbuat menjelang belajar dimulai- Teacher Danil mengasih aba-aba agar kami segera bersiap melakukan aktifitas awal, yakni menyusun kursi dan meja membentuk kelompok kecil. Oya, sebelumnya kami telah dibagi 6 kelompok, tiap kelompok terdiri 4 hingga 6 siswa. Kelompok kami berjumlah lima orang, dan sayalah satu-satunya siswa yang paling kece di kelompok ini, karena memang 4 kawan saya lainnya perempuan, haha.

Lama juga ternyata, cuma menyusun, menghiasi meja serta kuliner nan sudah kami persiapkan tadi malam. Kami ngos-ngosan, target kelompok kami ialah meraih juara dan favorit juri nantinya. 

Saya ingat pesan Teacher Danil tadi bahwa kekompakan tim memiliki poin tertinggi dari penilaian yang ada. Saya berusaha mengarahkan teman-teman untuk selalu siap siaga biar menang. Kayak mau perang aja ya, whaha.

Diatas meja yang dialasi taplak orange bergaris-garis di pojok kanan kelas sana, tampak beragam rupa makanan terhidang manis. Bila dirimu mampir barang sekejap, saya jamin air liurmu akan menetes tersebab tiada tahan akan harumnya bau masakan kami. Disana tersaji ayam penyet lengkap dengan sayur-mayurnya, nasi putih beserta lauk-pauknya plus sambal terasi, ada juga buah kurma dan anggur yang saya beli kemarin, satu yang menarik hati, nasi goreng berwajah badut, ini kreasi saya. Tenggoklah, keren, kan?



Arloji memperlihatkan angka 08.30, Teacher Danil mempersilahkan para juri memasuki ruangan kelas. Jantung berdegup cepat. Apalagi saya ditunjuk sebagai pendamping juri di kelompok saya. Sebetulnya tugas pendamping tidak terlalu sukar, hanya menyambut juri dan memperkenalkan kelompok serta menjawab tanya juri, namun ini adalah pengalaman pertama saya, sebab itulah detak jantung ini tak konstan.

Perlahan pupus degup kecemasan yang menemani dada saya. Diiringi instrumen Kitaro dan lagu nusantara yang diputar menjadikan rasa cemas saya hilang.

Satu-persatu juri tlah berlalu meninggalkan kelompok Gizi, ini nama grup kecil kami. Bergantian kami mengeja rubrik penilaian yang diserahkan juri pada kami. 

Di depan kelas, wali kelas kami, Teacher Danil mengumumkan total nilai perhitungan rubrik juri. Kembali deg-degan jantung ini. Moga harapan ini tak sia-sia.

"Kelompok Protein mendapat poin 86" suara Teacher dari depan.

"Poin 94 diraih kelompok Vitamin"

"Dan... nilai 100 tersemat pada kelompok Karbohidrat" kencang degupnya, saya tak sabaran. Berapakah poin kelompok saya?

"Kelompok Gizi memperoleh nilai 98"

Ya... kurang dua poin. Tapi, tak apa. Yang penting kelompok kami meraih kapital A, Alhamdulillah.

Usai pengumuman poin, kami makan balanjuang,makan bersama-sama. Hmm... lamak bana rasonyo...

Usai makan balanjuang, Teacher meminta kami menuliskan kisah yang kami rasa hari ini. Dan inilah hasil kisah yang saya goreskan.

*celoteh siswa 4 Zaid (udah melalui proses pencernaan tulisan)

Minggu, 10 Mei 2015

Kendaraan Seorang Bijak



Seorang pemuda memenuhi Panggilan rukun Islam kelima membulatkan tekadnya mengarungi padang pasir yg terik.

“Mudah - mudahan aku selamat sampai Makkah, Dan, segera melihat Baitullah yang selama ini aku rindukan.”

Namun, ditengah perjalanan ia melihat lelaki tua yang berjalan sendirian.

“Wahai Bapak Tua, Bapak mau pergi ke mana ?” 

 “In syaa Allah, aku akan ke Baitullah,”
“Benarkah ?!"
 “Betul Nak, aku akan melaksanakan ibadah haji,” 
“Maa sya Allah, Baitullah itu jauh sekali dari sini. Bagaimana kalau Bapak tersesat atau mati kelaparan? Lagi pula, semua orang yang kesana harus naik kendaraan. Kalau tidak naik unta, bisa naik kuda. Kalau berjalan kaki seperti Bapak, kapan Bapak bisa sampai ke sana ?”
 “Aku juga berkendaraan,”
“Apa Bapak yakin kalau Bapak memakai kendaraan ?”
 “Kau tidak melihat kendaraanku ?” 
“Kalau begitu, apa kendaraan yang Bapak pakai ?”.
 “Kalau aku melewati jalan yang mudah, lurus, dan datar, kugunakan kendaraan bernama Syukur. Jika aku melewati jalan yang sulit dan mendaki, kugunakan kendaraan bernama Sabar, Jika takdir menimpa dan aku tidak sampai ke tujuan, kugunakan kendaraan Ridha. Kalau aku tersesat atau menemui jalan buntu, kugunakan kendaraan Tawakkal. Itulah kendaraanku menuju Baitullah,” 

Subhanallah

“Maukah Bapak naik kendaraanku ? Kita dapat pergi ke Baitullah bersama-sama,”
 “Terima kasih Nak, Allah sudah menyediakan kendaraan untukku. Aku tak boleh menyia-nyiakannya"

Ternyata, orang tua itu adalah Ibrahim bin Adham, seorang ulama yang terkenal dengan kebijaksanaannya.

=-)< Refleksi Hikmah :
Untuk menempuh perjalanan kehidupan yang kita lalui ini. Bukan mobil mewah yang kita butuhkan sebagai kendaraan kita. Bukan pula harta melimpah yang kita butuhkan untuk bekal mengarungi kehidupan ini.

Cukup hati yang lapang, yang dapat menampung segala kemungkinan keadaan. Menyediakan bahan bakar Syukur, Sabar, Ridha dan Tawakkal. Hidup akan terasa lebihindah😄

Senin, 27 April 2015

Sahabat Bintang Lima


☆ SAHABAT BINTANG 5 ☆

Pernahkan anda membeli sebotol air mineral di sebuah warung kaki lima?
Berapa harganya dari sebuah warung dipinggir jalan?

Mungkin kisaran 2000 - 3000 rupiah.

Lalu pernahkah kita membeli air mineral dengan volume yang sama di sebuah bandara? Berapa harganya?

Mungkin kisaran 10.000 rupiah.

Lalu pernahkan kita membeli air mineral dengan volume yang sama di sebuah hotel bintang 5?

Berapa harganya?
Ternyata harganya melambung tinggi, mungkin kisaran 20.000 rupiah.

Yang jadi pertanyaan lagi, apakah rasanya sama?

Ternyata sama... botolnya pun sama...

Apa yang membuat harga air mineral tersebut melambung tinggi?

Jawabannya adalah LINGKUNGAN.

Jika air mineral berada di kaki lima maka harganya pun kaki lima.

Jika air mineral berada di sebuah bandara maka harganya pun harga bandara.

Jika air mineral berada di restoran bintang 5 maka harganya pun bintang lima.

Itulah ilustrasi sederhana betapa pentingnya lingkungan seorang muslim.

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:

"Seseorang itu di atas agama sahabatnya, maka perhatikanlah dengan siapa dia bersahabat dan berteman akrab."

Agama kita di atas agama sahabat kita dan kita terpengaruh dengan iman orang-orang disekitar kita.

Ketika setiap hari kita bergaul dengan sahabat yang imannya kaki lima maka iman kita pun akan kaki lima...

Dan ketika setiap hari kita bergaul dengan sahabat yang imannya bintang lima maka iman kita pun akan bintang lima.

Sabda Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam yang lain: "Perumpamaan teman duduk yang baik dan teman duduk yang buruk adalah seperti bergaul dengan tukang minyak wangi atau bergaul dengan seorang pandai besi. Adapun bergaul dengan penjual minyak wangi maka ada 3 kemungkinan yang akan terjadi:

⑴ dia menghadiahkan minyak wangi kepada dirimu
⑵ engkau membeli minyak wangi darinya lalu engkau kenakan ditubuhmu
⑶ atau jika tidak mampu dari keduanya, setidaknya kita mendapatkan aroma wangi darinya

Adapun bergaul dengan tukang pandai besi, maka:

⑴ percikan api akan mengenaimu dan membakarnya
⑵ atau kita akan terkena bau yang tidak enak darinya.

Manusia adalah insan yang lemah...

Salah satu bentuk kelemahannya adalah manusia sangat terpengaruh dengan lingkungan...

Jika kita ingin menaikkan iman dan memuncakkan iman kita serta ingin menjaga keistiqamahannya maka bergaullah dengan sahabat yang baik...

Bergaulah dengan orang yang selalu mengingatkan kita untuk selalu berdzikir kepada Allāh...

Agar kita senantiasa ruku dan sujud kepada Allāh..

Jika kita bertemu dengan orang seperti itu, maka jagalah hubungan baik dengannya...

Karena ada diantara manusia yang berfungsi seperti kunci untuk membuka pintu-pintu kebaikan dan untuk mengunci pintu-pintu keburukan.

Saat bersamanya, kita memiliki semangat dan gairah untuk berdzikir kepada Allāh...

Sungkan dan takut untuk berbicara yang didalamnya ada unsur kemaksiatan...

Jika ada orang seperti itu, dekat dan bergaulah kita dengan mereka.

Bukankah yang menjadikan para shahabat menjadi generasi terbaik adalah karena bergaul dengan Nabi kita?

Mereka bergaul dan menghabiskan waktu bersama manusia terbaik, manusia yang imannya kokoh dan taqwa yang memuncak.

Sadaraku, betapa banyak orang yang ingin berubah kepada kebenaran dan cahaya iman tap mereka gagal melakukannya...

Kenapa?

Karena mereka tidak berani keluar dari lingkungan yang buruk dan penuh dengan kemaksiatan, bid'ah dan kesyirikan...

Dan banyak orang yang mendapatkan hidayah iman dan secercah cahaya kebenaran dan indahnya tauhid karena bergaul dengan orang yang bertauhid dan menjalankan sunnah Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam dan semangat dalam mengisi waktu dengan beribadah kepada Allāh Jalla Jalāluh.

✒ Ust. Nuzul Dzikri Lc حفظه الله تعالى

     - - - - -〜¤✽¤〜- - - - -

Rabu, 22 April 2015

Info Penting, Namun Kerap Terabaikan!

INFO YANG JARANG DIKETAHUI ORANG TAPI PERLU DAN PENTING..!!

1. Nomor Darurat utk telepon genggam adalah 112. Jika anda sedang di daerah yg tdk menerima sinyal HP & perlu memanggil pertolongan, silahkan tekan 112 dan HP akan mencari otomatis network apapun yg ada utk menyambung kan nomor darurat bagi anda. Dan yg menarik, nomor 112 dpt ditekan biarpun keypad dlm kondisi di lock.

2. Kunci mobil anda ketinggalan di dlm mobil? Anda memakai kunci remote? Kalau kunci anda ketinggalan dlm mobil & remote cadangan nya ada di rumah, anda segera telpon orang rmh dgn HP, lalu dekatkan HP anda kurang lebih 30cm dari mobil & minta org rumah utk menekan tombol pembuka pd remote cadangan yg ada dirumah.
Pd waktu menekan tombol pembuka remote, minta org rmh mendekatkan remotenya ke telepon cellular yg dipakainya.

3. Tips untuk menge-Check keabsahan mobil/motor anda.
Ketik contoh : JATIM L8630NS (no plat mobilanda) Kirim ke 1717, nanti akan dpt balasan dari kepolisian mengenai data2 kendaraan anda, tips ini jg berguna untuk mengetahui data2 mobil bekas yg hendak anda akan beli.

4. Jika anda sedang terancam jiwanya krn dirampok/ditodong seseorang untuk mengeluarkan uang dari ATM, maka anda bisa minta pertolongan diam2 dgn memberikan nomor PIN scara terbalik, misal no asli PIN anda 1254 input 4521 di ATM maka mesin akan mengeluarkan uang anda juga tanda bahaya ke kantor polisi tanpa diketahui penodong tsb.
Fasilitas ini tersedia di seluruh ATM tapi hanya sedikit org yg tahu (tolong disebarkan).

5. Lupa dng nomer sendiri? Nggak usah sibuk missedcall org biar bisa tau no Sendiri? nih ada cara cek no sendiri :
Axis. : *2#
Xl. : *123*7*2*1*1#
Smartfren : *995#
Simpati. : *808#
Tri : *998#
Indosat. : *123*30#

SEMOGA BERMANFAAT! 😊

Mendidik Anak Sejak Dini

Assalamualaikum wr wb 

Dear member to be wonderful wife, seperti biasa hari Rabu saat-ny kita berbagi artikel soal parenting. Selamat membca dan semoga bermanfaat ☺

🐠🐟🐬🐳🐠🐟🐬🐳🐠🐟🐬🐳

🐌 Kesalahan Ibu pada Anak yang Terlihat Sepele Padahal Berdampak Besar 🐌 

🐙 Sahabat 2bWoW, ada beberapa kesalahan seorang ibu terhadap anak-anaknya yang sering kali dianggap sepele, padahal sebenarnya memiliki efek yang berbahaya untuk psikologis anak.

🐙 Apa sajakah kesalahan tersebut dan bagaimana meluruskannya? Mari kita simak bersama:

1⃣ Tidak memperhatikan ketika anak bicara
❓ Ini adalah kesalahan fatal. Ibu asyik menonton ketika anak mengajak bicara. Atau, ibu seru dengan gadget ketika anak ingin diperhatikan. Malah terkadang menghardik anak karena merasa mereka sungguh mengganggu.

➡ Sahabat 2bWoW berikut ada beberapa hal yg sebaiknya di lakukan ketika anak mengajak ibu berbicara : 
 🐢 Tataplah matanya dan beri ia perhatian dengan benar-benar menyimak perkataannya.
🐢 Beri sentuhan dan pelukan jika diperlukan.

🐢 Memang anak-anak sering kali terlalu cerewet dan terus-menerus mengulang pertanyaan yang sama, mungkin ibu merasa jengkel, tapi sadarilah bahwa waktu itu tak akan kembali. Mereka akan segera tumbuh dewasa dan kita kehilangan momen kecil mereka.
🐢Maka, hentikan dulu kegiatan menonton, mendengar musik, atau bermain sosmed ketika anak mengajak kita untuk bercerita. Seorang ibu yang mau mendengarkan anak-anaknya kelak akan merasakan manfaatnya.
🐢Ketika anak tumbuh remaja, mereka akan merasa nyaman untuk bercerita pada ibunya ketimbang teman di sekolah. Mereka akan tumbuh menjadi anak yang cukup kasih sayang dan perhatian, sert menjadi anak yang percaya diri karena mendapat sokongan penuh dari ibunda tercint sejak kecil.
🐢 Maka mulai sekarang, beri perhatian ketika anak mengajak mengobrol.

2⃣Membantu anak mencari 'kambing hitam'

❓"Uuuh, dedek jatuh yaa, ini lantainya nakal, mama pukul nih lantainya!"

➡ Cara seperti ini mungkin terlihat lucu dan membuat anak berhenti menangis, tapi secara psikologis anak akan segera menirunya.

🐢 Anak cepat belajar bahwa ketika ada sesuatu yang tidak beres, carilah kambing hitam untuk dipersalahkan!

🐢Tidak mengherankan ketika ia tumbuh besar, anak akan menjadi pribadi yang selalu mencari-cari kesalahan pada orang lain ketimbang diri sendiri.

🐢Jadi, daripada berbuat demikian, lebih baik ibu langsung memeluk anak dan mengatakan padanya untuk berhati-hati, "Kalau adik lebih hati-hati berlarinya, in syaa Allah tidak akan terjatuh! Lain kali lebih hati-hati ya sayang..."

3⃣ Merapikan barang yang habis dimainkan anak

❓Memang cara ini lebih cepat dan efektif membuat rumah rapi, tapi sadarilah bahwa terus-terusan membereskan mainan anak yang bergelimpangan di lantai sama saja membentuk kebiasaan anak untuk tidak disiplin.

🐢Sebagai ibu, kita perlu mendidik anak agar memiliki karakter disiplin. Boleh mainan dengan berantakan, tapi setelah itu harus dirapikan sendiri. Ajari anak untuk membereskan barang-barangnya dengan cara yang menyenangkan.

🐢Jangan selalu menjadikan diri ibu sebagai super hero yang selalu membereskan masalah anak-anak. Makanan berantakan, ibu yang membereskan. Mainan berhamburan, ibu juga yang membereskan. Kapan anak-anak diajarkan untuk mandiri dan bertanggungjawab?

🐢 Kita perlu menyadari bahwa suatu saat kita tidak akan ada lagi di dunia ini, jangan sampai meninggalkan anak-anak yang lemah dan tidak bisa apa-apa tanpa ibu mereka.

4⃣ Menyelak antrian

❓ Banyak ibu yang justru mengajarkan anak untuk menyelak antrian, misalnya ketika memasuki kereta, ketika sedang antri membeli tiket, antri membayar di kasir, antri di SPBU, atau bahkan ada juga ibu yang menyelak lampu merah di jalan raya padahal sedang membonceng anak.

🐢 Sesungguhnya ini adalah hal yang terlihat lumrah di Indonesia, tapi menjadi akar ketertinggalan kita dibandingkan negara maju. Anak-anak di negara maju justru diajarkan untuk tertib mengantri, mereka malahan malu jika menyelak antrian.

🐢 Maka, sadarilah ibu bahwa mendidik anak perlu dengan mencontohkan langsung. Katakan pada mereka untuk belajar bersabar dan menghargai hak orang lain dengan mengantri dan menunggu giliran.

5⃣Hampir selalu meminta kakak mengalah pada adik

➡ Satu hal lagi yang terlihat sepele padahal berdampak besar adalah kebiasaan ibu menyuruh kakak untuk mengalah pada adik.

❓ Ketika kakak sedang asyik bermain boneka dan kemudian adik memintanya, biasanya ibu akan memenangkan adik dan sang kakak harus merasa dongkol karena ia selalu dikalahkan.

🐢 Cobalah untuk membuat aturan baru, siapa pun yang sudah duluan bermain, maka yang ingin memakai mainan tersebut harus sabar menunggu giliran. Hal ini justru lebih adil daripada terus-menerus menyuruh sang kakak mengalah tanpa ia paham mengapa dirinya harus selalu mengalah, padahal ia tidak pernah meminta dilahirkan duluan.

🐢 Biarkan kakak dan adik saling menyayangi dan berbagi, juga ajarkan mereka untuk saling menghormati dan menghargai. Kakak tidak harus selalu mengalah, adik tidak harus selalu kolokan, semuanya tergantung didikan dari ibu dan ayah.

Sumber : www.ummi-online.com

Sekilas tentang kami 

🍄Our Sosmed🍄 
Blog : tobewow.wordpress.com
FB. : www.facebook.com/To.Be.Wonderful.Wife
Twitter : @2bWOW
Email : tobewonderfulwife@gmail.com

🐠🐟🐬🐳🐠🐟🐬🐳🐠🐟🐬🐳

Sabtu, 28 Maret 2015

Air Berjalan Berkomunikasi



Tidak cuma makhluk bernyawa, benda matipun dapat berjalan dan menjalin komunikasi, serupa air misalnya. 

What?! 

Air? 

Air mampu bercakap? 

Ya, betul. Kamu pasti kaget mendapati kenyataan ini, bahwa air bisa menjalin komunikasi. Untuk membuktikan perihal ini, Kidz Scientist At-Taubah berkenan berbagi secuil ilmu.

Percobaan kapilaritas air

Kapilaritas air ialah meresapnya air melalui celah celah kecil, namun dengan tetap mempertimbangkan sifat air bahwa air mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah. 

Berdasarkan beberapa prinsip diatas kita akan melakukan pengamatannya.

Apa yang diperlukan?

#Tisu panjang
#2 buah gelas yang sama dan transparan
#Air

Prosedur:

Letakkan dua/lebih buah berdampingan dan isi 1 gelas penuh dengan air, kosongkan gelas yang satu lagi. Letakkan ujung tisu di masing masing di kedua gelas.

Amati bagaimana air berpindah dari gelas yang penuh air ke gelas kosong hingga akhirnya akan sama. (butuh waktu sangat lama).

Tengoklah. Apa yang terjadi?

Airnya jalan dan berkomunikasi.


Disana terjadi aksi kapilaritas air melalui tisu. sehingga air akan meresap pada tisu. dan karena gelas kosong, maka air tersebut akan pindah ke tempat yang kosong dimana tidak ada air. hal ini sama dengan prinsip air mengalir ke tempat yang lebih rendah. maka saat tinggi telah sama pada kedua gelas. tak ada lagi perpindahan air disana.

#dari beragam sumber

Senin, 23 Maret 2015

Kardus Bekas MenjelmaTas Cantik



Ceritanya ini hendak nyari cara biar bahan ajar kesampaian pada peserta didik. Ini tema 8, menyoal "Tempat Tinggalku" pembelajaran daur ulang barang-barang bekas. Usai ngobrak-abrik Google, nemu ini deh! Sekaligus bernostalgila pada masa dulu yang juga pernah kualami. Apa itu? Ini dia...

Kardus Menjelma Tas Nan Cantik

Judule lebay bingit ye!? Pake jelma-menjelma sgala. Emang sulap apa!?
Tunggu dulu Sob, Bukan bermaksud melebihkan, tapi ini nyata adanya. Sulap betulan, hehe.
Bisa ya kardus disulap menjadi tas nan cuantik?
Bisalah, bila mau! Skalian nih mengurangi tumpukan sampah yang menggunung dalam habitatmu itu.

Kau membuat daku penasaran, kek mana cara ne?
Caranya? Ini siswa 4 Zaid At-Taubah berbaik hati hendak berbagi elmu kanuragan na.
Sebelumnya, siapin alat dan bahan berikut:
#Kardus bekas
#Tali raffia
#Plastik transparan putih
#Kertas kado
#Jarum kasur
#Lem
#Gunting
#Tali untuk pegangan tas

Oiya, usahakan agar bahan kardus yang akan dipakai mempunyai ketebalan yang cukup dan kuat biar dapat menopang barang-barang yang dimasukkan ke dalamnya nanti.

Let's do!

Gunting kardus sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.
Setelah digunting, bungkus sekeliling dinding kardus bagian luar dengan kertas kado sampai rapi. Lalu, bungkus kembali dengan menggunakan plastik transparan putih agar lebih awet dan tahan lama.

Jahit semua sisi kardus dengan menggunakan tali rafia dan dan jarum kasur. Setelah semua sisi dijahit, masing-masing sisi kemudian dijadikan satu dengan cara dijahit juga. Beri lubang untuk pegangan kemudian beri tali.

Trusss???

Taaraaaa.... Jadilah tas nan cantik, kerajinan tangan dari kardus bekas yang bisa kamu pake buat shoping, hehe.

Keyen, Khan!? :-D
Semangat mencoba!

Sabtu, 14 Maret 2015

Es Terangkat Sehelai Benang



Hahayyy..! Sobat Sains! Lama tak jumpa. Kini masanya kita mengurai rindu lewat sharing. Kali ini, Kid Scientist dari At-Taubah hendak menunjukan aksinya dalam eksperimen yang mereka namai "Keajaiban Sehelai Benang" (Wuih... keren betul kedengarannya, haha).

Mosok iso? Apa pula keajaibannya? Kek mana prosesnya? Kasih tau dunk!?

Tenang, Sob. Ini ta bagi infonya. But, siapin dulu nih alat en bahannya. Apa aja tuh?
1. Es batu (Boleh sebongkah, dua bongkah, berbongkah-bongkahpun tak apa, yang penting cuku p. Tapi, ingat ye bukan untuk es campur. Catet, BUKAN! hehehe)
2. Segelas air
3. Garam
4. Sehelai Benang

Hidangkan di meja masing-masing.
Siap..!?
Lampu...
Kamera...
Action..!

Taruh sebongkah es ke dalam segelas air dingin dan pastikan mengambang. Bisa juga, es batunya diletakan diatas piring (wadah lainnya), lalu digores semacam orang mau memotong es menggunakan benang.
Kemudian, serakkan garam secukupnya pada benang dan es tadi. Tunggu beberapa detik.
Sekarang, coba angkat es batu dari dalam gelas.

What hapepen?!
Ternyata, sehelai benang tadi merekat dan dapat mengangkat es batu.
Kok bisa ya...?

Bisalah!
Science akan menjabarkan. Dalam eksperimen ini, garam berfungsi sebagai zat untuk mencairkan es batu dan menyebabkan di permukaan es batu terdapat sedikit air. Air ini akan membeku kembali setelah sehelai benang di gantung di atas permukaan es batu. Air menjadi sebongkah es pada suhu 0 derajat . Dalam sacience disebut dengan titik beku air. Penambahan garam mampu memperlambat proses pembekuan air dan mencegah pembentukkan es.

Begitu Sob... Bagaimana, berselera mencobanya?

*Dari beragam sumber

Selasa, 10 Februari 2015

Jembatan Kertas




Apa yang akan terjadi bila selembar kertas menopang benda berat seperti botol minuman? Yap, itu botol pastinya akan roboh tersebab kertas yang tiada kuat menahan. Tapi, ada lho kertas yang dapat menopang dan menahan benda berat serupa botol minuman tadi. Bagaimana bisa ya?

Penasaran?

Kali ini Kid Scientist dari At-Taubah hendak unjuk aksi dalam eksperimen yang mereka namai JEMBATAN KERTAS. Cekidottt...

Sebelum aksi diperbuat, baiknya disiapin bahan dan alat berikut:
1. Kertas dua lembar
2. Botol minuman ato sebangsanya
3. Beberapa buku sebagai tiang jembatan

Ayo kita mulai!

Bentangkan kertas hingga menjadi jembatan diantara tumpukan buku yang kita bagi dua. Lalu taruh botol minuman atau sebangsanya diatas jembatan kertas tersebut. Upz! Botol jatuh. (Sedihnya...). Sekarang, lipatlah kertas seperti hendak membuat kipas. Bentangkan lagi kertas tersebut diantara tumpukan buku tadi yang kita buat sebagai tiang jembatan. Kemudian, coba letakan lagi botol tadi diatas jembatan kertas ini.

O em ji...!

Hebat! Jembatan kertas berlipat-lipat ini dapat menahan beban botol yang terisi air. Eh, kok bisa!?

Gini, lipatan kertas yang banyak membuat berat beban tersebar merata. Kekuatan kertas pun menjadi berlipat ganda. Omong-omong, pernahkah kamu melihat bagian dalam sebuah kardus? Ya, untuk menambah kekuatan kardus, di dasar kardus biasanya ditambahkan lembaran kertas yang bergelombang.

Udah tertunaikan penasaran mendasak dadanya, kan? Sekarang coba praktikan di habitat masing-masing. Jumpa lagi dengan percobaan unik lainnya cuma di At-Taubah Fun With Science. Daaa...

Senin, 09 Februari 2015

Impian Dalam Setangkai Bunga



SEORANG PENDIDIK HARUS MAMPU MERACIK bumbu mata ajar hingga pembelajaran nikmat terasa. Pendidik mesti telaten dalam mengolah bakat dan kemampuan anak didiknya. Telaten dalam mengarahkan siswa untuk mewujudkan cita-cita mereka. Bagi seorang pembelajar, memiliki cita-cita bakal memberi energi tersendiri dalam proses belajar.

BOLA MATAKU MENYAPU SATU-PERSATU WAJAH ANAK DIDIK. Wajah itu bersinar menyirat semangat tiada tara. Air muka itu makin menyemangatiku. Tak kurang gagahnya dengan hari sebelumnya, pagi ini kuterangkan kembali gambaran singkat tentang pentingnya impian/ cita-cita dalam hidup. Kutunjuk dan kupinta para siswa menyebutkan cita-cita mereka. Kudapati ada yang hendak jadi polisi, guru, koki, dokter, pilot. Aduhai, bahkan ada pula yang masih belum memiliki cita-cita. Kusemangati mereka bahwa mulai detik ini semua kita haruslah mempunyai impian hidup. Apakah impian cuma satu? Oh, bukan! Bahkan kamu mesti memiliki puluhan, ratusan, hingga ribuan impian. Mereka mengangguk menyetujui. 
   
Tengoklah pemain sepak bola, kerja keras mereka di lapangan bukan cuma berlarian kesana kemari tak karuan tanpa ada suatu maksud, mereka mengarahkan bola ke gawang yang menjadi titik tujuan meng-gol-kan bola. Dan mereka haqqul yakin, bahwa dengan begitu tentunya akan membawa kemenangan bagi clubnya. Begitu pula dalam hidup ini, mesti ada impian, bolehlah dikata sebuah cita-cita. 

Kupinta mereka menunjukan alat dan bahan yang kukabari tiga hari sebelumnya. Terhidanglah diatas meja, ada kertas karton beragam warna, ada kertas origami, pewarna, spidol, gunting, double tip, stapler, lem, foto dan piring mungil berbahan steroform. Semua alat dan bahan tersebut bermaksud untuk membuat display kelas mengenai tujuan hidup-impian/cita-cita yang dimiliki peserta didik yang kuampu.

Kuajak mereka memulai aksi membuat impian mereka dalam sebatang bunga matahari. Bunga matahari? Ya, Bunga matahari! Pastilah bukan bunga matahari sebenarnya. Tapi bunga matahari buatan yang akan dibentuk dari alat dan bahan diatas. Oh...


Perlahan kujabarkan cara membuatnya. Mula-mula kertas karton atau kertas origami digunting membentuk kelopak bunga. Jumlahnya disesuaikan dengan banyaknya impian/cita-cita yang bakal ditempel. Tiap satu kelopak bunga yang sudah dibuat dituliskan satu impian/cita-cita.

Persiapkan piring mungil berbahan steroform. Tempelkan satu-persatu kelopak bunga yang berisi impian tadi di pinggir piring hingga memenuhi bagian tepi piring. Bila sudah, tempelkan foto di bagian tengah piring. Kini, kamu telah mengitari cita-cita yang kamu punya. Itu maknanya ialah bahwa cita-cita tersebut bakalan wujud dalam waktu dekat. Tetaplah berusaha dan berdoa serta tawakal pada Sang Kuasa.

Semua siswa menempelkan tiap cita-cita mereka di background display yang kupersiapkan sehari sebelumnya. Taraaa lihatlah! Impianmu benar-benar nyata. Apakah kamu bakalan malas-malasan lagi dalam belajar?

Dalam buku catatan/diary, para siswa kuminta menuliskan komitmen dan hal-hal yang harus mereka lakukan untuk mencapai cita-cita mereka.

Tiap detik, selalu kuberharap, melalui display ini, siswaku akan mengetahui bahwa pembelajaran yang mereka lakukan setiap hari memiliki arah dan tujuan (purpose of learning). Inginku, semua siswa belajar berkomitmen pada diri sendiri untuk mencapai cita-citanya. Supaya display ini bisa menjadi pengingat serta pemotivasi siswa saat siswa merasa putus asa, misalnya dengan mengatakan, Kemarin sudah berjanji untuk jadi Arkeolog, kan? Apakah bisa seseorang menjadi Arkeolog yang dahsyat bila malas dia belajar?”

Love you so much 4 Zaid. ۩

Meletusnya Gunung Api



           Allowww... Sobat Sains!
Kabar baik pastinya, kan? Sekarang udah sabtu lagi. Tentu semangatnya udah menggebu untuk menengok eksperimen simulasi gunung berapi yang hendak diperagakan At-Taubah Kid Scientist.

           Penasaran ya bagaimana cara membuat percobaan gunung berapi itu?

           Untuk membuat simulasi gunung berapi sebetulnya sangatlah mudah. Tidak perlu bahan yang mahal, sulit didapat dan cara yang rumit. Bahan-bahan dan langkah kerjanya akan dibahas di bawah ini. Cekidot... 🏃

Ini nih alat dan bahan yang mesti disiapin:
1.      Air
2.      Soda kue
3.      Cuka
4.      Sabun cair (shampo/sabun cuci piring/detergen)
5.      Pewarna makanan (kalau bisa warna merah)
6.      Pasir dan ato tanah liat
7.      Botol (Aqua ukuran kecil)

Follow me...

Buatlah sebuah gunung yang berbentuk kerucut dengan menggunakan botol dan adonan pasir dan atau tanah liat. Letakan botol di tengah (sebagai kawah), kemudian lapisi dengan adonan tadi. Boleh ditambah rerumputan sebagai miniatur dari sebuah hutan. Usahakan ujung botol/kawah jangan tertutup oleh adonan. Karena ujung botol akan dijadikan tempat untuk memasukkan bahan-bahan lainnya.

Masukan sedikit sabun cair dan soda kue kedalam botol/kawah gunung (sesuai selera ). 

Sudah? Jika sudah. Masukan cuka kedalam botol perlahan. Tengoklah, apa yang terjadi?

WHAT???

Gunung meletus!
Ada semburan dahsyat keluar dari kawah gunungnya. 

Itu erupsi namanya. Erupsi terjadi ketika cuka ditambahkan kedalam botol.

Kok bisa ya?!

Bisalah, sebab soda kue adalah sodium bikarbonat dan cuka adalah asam lemah. Campuran kedua bahan kimia ini akan membentuk karbon dioksida yang berbentuk gas. Karbon dioksida yang dihasilkan berusaha untuk keluar dari botol. Dengan adanya sabun cair, maka akan terbentuk gelembung-gelembung kecil. Sehingga erupsi yang terjadi menyerupai lava yang sebenarnya.

Gas karbon dioksida yang dihasilkan oleh model gunung berapi ini sama dengan proses yang terjadi pada gunung berapi yang sebenarnya. Semakin banyak karbon dioksida, semakin besar tekanannya, semakin banyak lava, semakin besar pula erupsinya.

Oya, untung ingat!
Agar lebih menarik cuka atau air dapat diberi warna dengan pewarna makanan biar betul-betul serupa lava beneran bentuknya.

           Demikianlah moga bermanfaat. Ayo cuci tangan. Ketemu lagi di episod mendatang. Daaa...

Jam Bunga Matahari



Anak didik itu menghampiri saya di sebuah siang yang ganas. Melihat raut mukanya, ada hal yang hendak diutarakannya. Betul sekali prasangka saya. Dia menanyakan perihal waktu kiranya.

“Teacher, pukul berapa sekarang?” Ungkapnya sembari menebar senyum. Indra penglihatannya meloncat jatuh pada arloji dikiri saya. Jawaban tak langsung saya berikan. Senyumnya saya balas dengan senyum termanis yang pernah saya punya. Sekaligus senyum geli penuh tanya mendesak kepala.

“Itu… jam tanganmu bagus sekali. Coba tengok, pukul berapa sekarang?” saya balik bertanya, jauh dari maksud mengujinya. Saya tatap arloji Nixon yang bergelayutan ditangan kirinya. Arloji keren itu saya taksir pasti mahal harganya. Senyum sumringahnya menjelma cengengesan yang tak sukar saya ramalkan. Oh, tahulah saya kini. Rupanya anak didik saya yang cakep itu belum mahir mengartikan deretan angka yang ada pada jam tangannya. Perih sangat hati ini terasa. Saya belum berhasil mengajarkan tentang waktu padanya.

Beberapa masa telah terlewat. Ada tugas yang belum saya tuntaskan. Ya, mengajari anak didik membaca jam. Apa kata dunia bila saya tak ajarkan materi ini? Oh tidak… tidak…

Ini dia ide brilian menusuk benak. Taraaa… Jam Bunga Matahari hendak wujudkan diri.

Metode unik ini bertujuan untuk membantu peserta didik memahami dan mampu membaca jam, menit dan detik. Sasarannya peserta didik kelas 4 yang saya ampu. Bila menilik pada standar kompetensi (KTSP), rupanya metode ini harusnya sudah diajarkan pada peserta didik kelas dua semester  satu pada standar kompetensi  menggunakan pengukuran waktu, panjang, dan berat dalam pemecahan masalah, dengan kompetensi dasar menggunakan alat ukur waktu dengan satuan jam khususnya.

Di kelas 4 Zaid yang damai dimulailah aksi Jam Bunga Matahari.

Kita pelajari bersama yuk!

Ayo perlihatkan alat dan bahan yang sudah dibilangin kemarin: Satu buah jam dinding berbentuk lingkaran, Kertas manila, Kertas karton, Spidol, Isolasi kertas, Gunting.

Udah?

Begini cara membuatnya: Silakan siapkan alat dan bahan. Kertas manila digunting membentuk kelopak bunga berjumlah 12 kertas. Kemudian ada kertas tersebut tuliskan angka kelipatan 5 sampai kertas ke-11. Pada kertas yang ke-12 tuliskan angka 00. Angka-angka tersebut merepresentasikan menit ke berapa pada jarum panjang yang ada pada jam. Potongan kertas ini dinamakan “Bunga Menit”. 

Kertas karton digunting membentuk batang pohon dengan panjang secukupnya. Setelah itu, buatlah bentuk daun sebanyak dua lembar. Satu daun berukuran lebih panjang untuk merepresentasikan jarum panjang pada jam, yang berarti ukuran satuan untuk menit. Sedangkan daun satunya dibuat lebih pendek untuk merepresentasikan jarum pendek pada jam yang berarti ukuran satuan untuk jam. Tuliskan kata “MENIT” pada daun yang lebih panjang, dan tuliskan “JAM’’ pada daun yang lebih pendek.

Setelah semua bahan selesai dibuat. Tempelkan potongan Bunga Menit di seputar jam dinding. Kelopak Bunga Menit yang bertulisan angka 05 diletakkan di sisi angka 1 pada jam, angka 10 diletakkan di sisi angka 2, dan seterusnya. Setiap kelopak Bunga Menit merepresentasikan jumlah satuan menit pada jam.

Setelah selesai merangkai Bunga Menit, kemudian letakkan batang dan daun-daun di bawah jam sehingga berbentuk seperti sebuah pohon bunga matahari. 

Lalu… ya, SELESAI-lah.

Catatan Hikmah
Metode ini tidak hanya dapat membuat peserta didik bisa membaca jam, tetapi juga mengembangkan kreativitas dan melatih keterampilan motorik halus peserta didik. Selain itu, sambil mengajarkan membaca jam ini, pendidik juga bisa menyisipkan materi pembentukan karakter tentang pentingnya menghargai waktu. Bahwa orang-orang yang sukses adalah orang-orang yang mampu menghargai waktu.

Selamat Berkarya.