Kamis, 30 Januari 2020

Sekolahku Istanaku



Sekolahku istanaku, disanalah aku menimba ilmu. Disanalah lahir persahabatan dan kekerabatan. Disanalah aku dari gelap dan ganasnya dunia belajar menghargai arti kebersamaan. Mengerti akan perbedaan, tetapi tidak akan ada batasan apapun untuk ilmu. SDIT AT-TAUBAH Batam tampak kita berkutat dengan rumitnya rumus matematika, IPA, PAI, Bahasa Arab, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Tahfidz. Sungguh ironis tempat dimana kita menghabiskan sebagian waktu tanpa kita sadari begitu saja terlewatkan. Tidak ada penghargaan yang kita lakukan. Mungkin kita terlalu sibuk dengan urusan ini dan itu.

Hargai sekolah, cintai sekolah, tinggikan makna sekolah sebagaimana caramu memperlakukan diri sendiri. Jaga kebersihannya, rawat dari setiap bagian darinya, bukan dengan membuat kotor lingkungannya. Merusak apapun, bahkan bagian terkecilnya. Bayangkan! betapa beruntungnya fasilitas sekolah masih bisa kita rasakan. Bandingkan dengan anak pedalaman yang serba kekurangan yang bahkan terkesan dilupakan. Tetapi di tangan keterbatasan itu, mereka masih mencoba menunjuk semangat yang tak pernah padam. Jarak puluhan kilometer tidak menjadi halangan berarti untuk dapat bersekolah. Sekolah juga butuh nafas. Sama seperti kita. Sekolahku adalah istanaku, istanamu istana kita bersama.

Sekolahku istanaku. SDIT AT-TAUBAH Batam sudah tidak asing lagi bagi masyarakat semua. Sekolah yang terletak di Perumahan Bambu Kuning, Kecamatan Batu Aji. Sekolah yang banyak meraih bermacam kejuaraan. Disekolahnya memiliki Masjid yang megah dan besar. Tempat setiap hari kami beribadah kepada Allah SWT. Di sekolahnya memiliki banyak guru. Hampir setiap mata pelajaran diajarkan oleh guru yang berbeda-beda. Dan di sekolah saya terutama menerapkan ilmu agama dan Tahfidz Al-qur’an.

Setiap kelas mengunjungi perpustakaan dan juga menerapkan budaya bersih. Setiap hari harus membuang sampah pada tempatnya. Dan setiap siswa harus membersihkan kelasnya masing-masing. Sekolah ini juga mempunyai tingkat kedisiplian yang tinggi banget loh.

Jam masuk sekolah tidak boleh lewat dari jam 07.00 pagi. Kalau lewat, pintu pagar sekolah sudah di tutup rapat oleh sekuriti, dan tidak di perbolehkan masuk dan di suruh pulang. Dari semua kedisiplinan itu saya bisa belajar bagaimana caranya agar bisa lebih baik lagi dan lebih rajin lagi.

Sekolah merupakan rumah kedua saya setelah rumahku yang sesungguhnya. Begitulah saya menerapkan selogan itu. Slogan tersebut saya peruntukkan untuk diriku sendiri beserta guru-guru juga staf. Hal itu buat pemacu semangat. Pemantik energi positif dalam belajar. Dengan harapan dapat meraih ridhonya dan sebagai ladang mendulang pahala. Karena semakin hari semakin berat dalam belajar kami.

Pada saat tiba di sekolah kami sudah di sambut guru-guru kami sebagai pengganti orang tua kami. Kami di sambut senyuman senyuman dan salam oleh guru-guru kami manakala kami datang. Ada beberapa ekstrakulikuler. Diantaranya yaitu ada bola kaki dan bela diri. Di sekolah kami juga ada SMP IT AT-TAUBAH juga loh. Memiliki beberapa gedung sekolah yang megah, dan cantik. Gedung yang terdiri dari tiga lantai. Itulah SDIT At Taubah; sekolahku, istanaku.[]



Penulis Muhammad Khadafi siswa kelas 6 Kholid Bin Walid SDIT At Taubah. lahir di Batam, 04 Agustus 2007. Saat ini tinggal di Perum Puskopkar, blok B20, No 13. Penikmat Ayam KFC ini memiliki hobi bermain sepak bola.

0 komentar: