SUNGGUH, NAMA ITU SANGAT BERARTI...
“Apalah
arti sebuah nama”
Untaian
kata yang nggak asing lagi, bukan?. Sering
dan sudah teramat sering kita mendengar kalimat seperti yang tertera diatas,
terutama saat ajang perkenalan berlangsung. Coba saja perhatikan, bagi yang memiliki
nama yang rada-rada jadul akan berusaha mencari alasan untuk menutupi “kekurangan” yang dimilikinya dan
biasanya akan mengutarakan alasan dengan kalimat tersebut, “Ah, apalah arti
sebuah nama”. J
Tapi
gini teman. Buat saya, sebuah nama itu sangat berarti sekali. Nama menunjukkan sebuah
jati diri dan identitas si-empunya nama. Dari nama, orang akan bisa langsung memperkirakan asal kita dari mana, budaya yang kita miliki
seperti apa, bahkan agama yang kita anut ketahuan seketika. Walaupun banyak
juga yang salah tebak. Namun, setidaknya dugaan pertama mengenai identitas
seseorang sudah bisa dilihat dari namanya. Contohnya nich, nama Abdurrahman Nasution dan Muhammad Arfan Harahap. Bisa ditebak
dua orang yang punya nama tersebut berasal dan atau keturunan orang-orang
Sumatra Utara dan beragama Islam. Pasalnya, orang-orang yang berasal dari
wilayah Sumatra Utara akan menyertakan nama marganya di belakang nama
keturunannya. Kemudian dia sebagai pemeluk agama Islam ketahuan dari kata
Muhammad yang ada pada namanya. Alasannya, bisa dipastikan orang-orang diluar
Islam tidak akan memakai sebutan Muhammad dalam namanya. Kalaupun ada, pasti
ada alasan lain yang bisa menjelaskannya kenapa bisa begitu. J
Teman...
Kita tentunya nggak bakalan mau disapa dengan sebutan yang jelek, Bukan? Semisal
“Hoi, botak” atau dengan panggilan “Hei, Monyet” Pastinya ada kemarahan
menyelimuti hati kita bila disapa demikian. Nah, itu artinya, sebuah nama
sangat berarti dalam diri seseorang.
Ngomong-ngomong
soal keberartian sebuah nama nich. Saya jadi keingat sewaktu pertama kali jumpa
dengan ketua yayasan sekolah tempat saya di-magangkan. Saat saya memperkenalkan
diri dengan menyebutkan nama, ketua yayasan langsung menyakinkan bahwa saya
seorang muslim. Tak heran kalau beliau menimpalinya seperti itu, sebabnya yang
pertama karena yayasan yang dipimpinnya berlandaskan islam-sekolah islam
terpadu; mulai dari Taman kanak-kanak hingga Sekolah menengah pertama. Alasan keduanya
ialah nama saya itu sendiri yang jauh sekali dari nama-nama yang berbau Islam
yakni Danil Gusrianto, nama yang berakar kata dari Daniel. Dan kamu tahu nggak, kalau kata Daniel itu diambil dari
nama Alkitabnya orang-orang Kristen? yakni Kitab Daniel, yang ditulis
dalam bahasa Ibrani dan bahasa Aram, adalah sebuah kitab yang terdapat dalam Alkitab Ibrani (Tanakh) dan Perjanjian Lama di Alkitab orang Kristen. Kisah dalam kitab ini terjadi
pada masa pembuangan di Babel,
sebuah masa ketika bangsa Yahudi dibuang dan diasingkan ke Babel.
Kisah ini berlangsung sekitar seorang tokoh yang bernama Daniel,
seorang pemuda yang dibawa dari Yerusalem ke Babel
oleh raja Nebukadnezar untuk dilatih melayani dalam
istana raja. Karena asalnya dari kitab sucinya Kristen, makanya nama-nama
Daniel ini identik sekali dengan nama orang-orang Kristen. Itulah sebabnya saya
tak heran dengan ketua yayasan untuk menyakinkan bahwa saya seorang muslim.
Kalaupun saya bernama Danil, bukan berarti
saya penganut agama Kristen, lho. Saya juga tidak tahu pasti sejarahnya kenapa
orang tua saya memberi nama saya begitu. Dan saya pikir, biarlah bernama non-islam
asal tindak-tanduknya sehari-hari mencerminkan dia seorang muslim yang taat. Bagusnya
lagi, memiliki nama yang Islami dan prilakunya sejalan dengan nama Islami yang
dia punya.
Nah
sekarang... Terbukti kan? Kalau dari nama saja orang akan langsung menduga-duga
asal-usul, budaya dan agama kita, Bukan?
Saat
ini dan untuk seterusnya usahlah berkilah “Ah, apalah arti Sebuah nama” Banggalah
dengan namamu, dengan panggilan baikmu. Sebab dari situlah ketahuan pribadimu yang
sebenarnya dan sungguh sebuah nama itu sangat berarti.۩
Leave a Comment