Selasa, 08 Juli 2014

Goosebumps




Aku suka buku. Tiada buku otakku buntu. Bermula ketemu buku, kujatuh cinta membaca. Jadinya ya, membaca apapun.
Dalam lemari, banyak pajangan buku. Semuanya kukoleksi dari duit hasil jerih payahku. Tepatnya uang tabungan ortu sih, hehe.
Saat sekolah dasar, karya Marah Rusli, sebut saja Siti Nurbaya dan La Hami kulahap dengan nikmatnya. Buah tangan Sutan Ali Sjahbana, Dian Tak Kunjung Padam, Tak Putus dirundung Malang kulahap juga. Karya Hamka, Ali Akbar Navis dan beberapa sastrawan asal Sumatra khususnya Minang kusantap saat sekolah dasar.
Sewaktu es em pe, cuma ada Toto Chan dan Goosebumps. Kujarang baca karya sastra saat es em pe ini. Fokusnya akademik. Jadi, tak banyak hidangan sastra tersaji dalam otakku.
Kutatap koleksi buku itu. Ada Semua karya Andrea Hirata. Semua novel Ahmad Fuadi. Sang Penghadang, miliknya Taufik Tan. Laila Majnun. Khalil Gibran juga ada. Tak ketinggalan Habiburarrah El-Shirazy.
Kuobrak-abrik. Menyembul buku dengan cover kuning kunyit dipadu warna hitam. Disana ada gambar tengkorak melayang, disebelahnya berdiri kastil kuno mirip rumah hantu yang acapkali nongol di tipi. Itulah karya R.L. Stine. Seorang yang senang menulis kisah-kisah hantu.
Aku suka itu. Segala hal yang berbau horor sangat suka. Sebab itulah barangkali aku tak percaya dengan adanya hantu. Baiklah, kucoba tulis, mengulang kisah hantu itu. Selamat datang di Goosebumps. *coming soon ۩

0 komentar: