Minggu, 17 Januari 2021

TAMASYA KE LUAR NEGERI

 


Saat itu saya terlambat bangun pagi.  Waktu sudah menunjukkan pukul 05.45 wib. Saya keget. Seharusnya saya bangun pada pukul 05.30 wib. Segera saya mandi. Kemudian  langsung mencari baju dan celana. Saya memakai switer ala Atta Halilintar.

Sebelum kaki beranjak, saya memeriksa perlengkapan yang hendak saya bawa. (Oiya, kalian tahu, kan? Hari ini saya akan tamasya ke luar negeri, lho!) Perlengkapan saya oke dan tidak ada yang ketinggalan. Saya mengambil koper dan lansung pergi ke perhentian bus yang parkir di depan sekolah At-Taubah. Ada 2 bus yang akan membawa kami. Terlihat teman-teman sudah banyak yang masuk ke dalam tiap bus. Saya naik bus yang pertama. Mencari tempat duduk yang kosong. Saya sekursi dengan kawan saya yang bernama Al-Hadi Syaputra. Di tengah perjalanan menuju Pelabuhan Sekupang, Hadi muntah. Untung saja dia sudah menyiapkan kantong kresek. Kalo tidak, bisa-bisa terdampaklah saya, haha.

Kami semua turun dengan tertib dari bus. Kami semua masuk ke dalam pelabuhan untuk cek in. Setelah kami cek in, kami langsung menuju kapal. Di kapal, lagi-lagi saya sekursi dengan Hadi. Di samping kami ada juga Raihan, Arryan. Kami sangat senang. Selama di kapal, Hadi kembali merasakan mual dan muntah. Saya menyarankannya untuk membuang muntahnya ke toilet. Setelah Hadi selesai muntah di toilet, kami menikmati pemandangan laut yang indah sambil ber-wefie.

Kami menenggok ada pesawat terbang di atas langit. Kami memperhatikan dan mengamati pesawat terbang itu. Ternyata pesawat tersebut berangkat setiap 5 menit. Saya penasaran. Sayapun menanyakan kepada orang yang ada didekat saya,

“Om pesawat itu dari Negara mana?”

“Saya tidak bisa berbahasa Indonesia” jawab Om dalam Bahasa Inggris. Ups, okelah  saya akan berbahasa Inggris.

 

“Whare’s that plane from?“

”It’s from Singgapura” Saya berkata lagi apakah Om dari Singapura?

”Yeah, right I am from Singapura”

“Is Om from Batam on vation?”

“Not me to Batam to work”

“But wath’s your job there?“

“I worh as a toy seller”

“Do you  want  to go to Singapura  and what is your name? “

“Yes I want to go to Singapura and my name is Muhammad  Shofyan Aryangga”

“Oww your name is very good”

“Thank you om and what is your name Om?“

“My name is Kevin”

 

Tak terasa, kapal yang kami tumpangi berlabuh di Singapura. Destinasi pertama yang kami kunjungi di Singapura yaitu Bandara Changi. Bandaranya sangat cantik dan indah; ada air terjun buatan tertinggi di dunia. Kami disana berfoto grup. Setelah puas menikmati pemandangan yang sangat super indah tesebut, kami langsung pergi ketujuan ke dua yaitu Patung Merlion. Disana kami juga berfoto ria. Dari lokasi Patung Merlion yang sangat indah itu, kami melihat Hotel Marina Bay Sands. Hotel yang berbentuk kapal pada puncaknya. Selain hotel yang sangat indah, ada banyak juga gedung tinggi-tinggi berdiri di Singapura.

Dari Singapura kami menuju ke Negeri Jiran, Malaysia. Kami melewati imigrasi yang dijaga ketat sekali. Setelah diimigrasi selesai kami kembali menuju bus menuju Johor Bahru. Hari sudah larut malam. Sekitar satu jam perjalanan, kami merebahkan badan di hotel untuk istirahat.

Keesokan harinya kami menuju Menara Kembar, Petronas. Menara tertinggi di dunia itu berada di Kuala Lumpur. Menurut cerita, Menara Kembar ini pernah dinobatkan sebagai bangunan tertinggi didunia pada tahun 1998 – 2004 sebelum akhirnya dilampaui oleh Burj Khalifa dan Taipei 101. Kami berswafoto lagi dengan latar Petronas. Selanjutnya kami shalat jamak di masjid terbesar di Malaysia tepatnya di Selangor. Nama mesjidnya adalah Sultan Salahuddin Aziz’. Masjid ini adalah masjid terbesar dinegara bagian tersebut dan masjid terbesar kedua di Asia tenggara setelah Masjid  Istiqlal di Jakarta, Indonesia.

Berikutnya kami singgah di Toko Coklat. Di dalam toko, berjejer coklatnya yang banyak sekali. Coklat-coklat tersebut terdiri atas varian rasa: rasa coklat,  strawberry, vanilla, nanas, durian. Sayan membeli coklat batangan yang berasa almond seharga dua puluh lima ringgit. Perut sudah lapar, kami menuju restaurant untuk makan malam. Setelahnya, kami istirahat di hotel.

Hari berikutnya, setelah kami sarapan, kami dibawa bus menuju tujuan berikut yaitu Legoland. Disana leginya sangat banyak sekali. Ada lego yang besar, sedang dan  kecil. Ada rumah legonya yang besar sekali.  Kami tidak bermain lego karena tiket masuknya sangat mahal. Kami hanya bisa melihatya dari luar saja. Kami kembali cekrek-cekrek untuk berfoto.

Kami pergi ke masjid Pink di Putra Jaya untuk menunaikan sholat zhuhur jamaah. Masjid Putra Jaya ini menghadap ke Danau Putra Jaya yang sangat indah. Setelah itu, kami pergi ke dataran kemerdekaan Malaysia tepatnya di Kuala Lumpur. Dataran kemerdekaan ini berada di depan Banjuman Sultan Abdul Samad. Di tempat ini bendera Union Jack diturunkan dan bendera federasi Malaysia dikibarkan untuk pertama kalinya untuk pertama kalinya pada tengah malam pada tanggal 31 agustus 1957 sejak saat itu dataran merdeka menjadi tempat dirayakannya parade hari merdeka.

Kami menuju pelabuhan Malaysia untuk pulang menuju tanah air. Tiba di tanah air tercinta, di pelabuhan Batam Centre, saya menyiapkan barang-barang agar tidak ada yang tertinggal. Itulah cerita saat saya bertamasya ke luar negeri.[]

TENTANG PENULIS

Muhammad Shofyan Aryangga lahir di Batam pada tanggal 3 April  2007. Cita-cita ingin menjadi Polisi. Motto hidup, “Jangan pernah mudah menyerah. Railah cita-cita setinggi langit”


0 komentar: