Senin, 07 Januari 2013

Seputar Tambleg

Tambleg merupakan salah satu kampung yang menyimpan banyak potensi. Wilayah yang secara administrasi terletak di desa Cidikit, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak Banten ini hingga sekarang belum terlalu terekspose keberadaannya. Hal ini bisa dilihat dengan tidak munculnya nama desa ini di mesin pencarian semisal google earth.

Perkampungan yang mayoritas beragama islam dan kesehariannya memakai bahasa sunda ini mempunyai kepala keluarga yang tidak lebih dari 200 KK (sekitar 160 KK). Secara geografis wilayah ini terletak diatas perbukitan yang dikelilingi hutan. Tak heran kalau rumah penduduknya berkelompok-kelompok; ada yang di bukit, di lembah dan diatas lereng perbukitan.

Umumnya warga di perkampungan ini memiliki profesi sebagai petani. Beberapanya ada yang berprofesi sebagai pegawai dan pedagang. Tidak banyak warganya yang melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi, hanya beberapa saja dan itupun tidak menetap disana, selebihnya berpendidikan tingkat sekolah dasar. Hasil pertaniannya yang dominan ialah dari tanaman palawija; jengkol, petai, manggis, jagung dan salak.

Beberapa tahun silam warga perkampungan ini  hidup dengan kondisi seadanya; tanpa listrik, ketersediaannya MCK (Mandi, Cuci, Kakus) hampir tidak ada. Namun, satu tahun belakangan kondisi masyarakat Tambleg bisa dikatakan telah hidup dengan layak dan nyaman. Karena sekitar awal tahun 2012 lalu listrik telah memenuhi rumah-rumah warga yang sebelumnya mereka hanya memanfaatkan lampu obor atau petromax sebagai penerangan di malam hari. Selain itu, sekarang hampir disemua rumah telah tersedia MCK. Padahal sebelumnya warganya hanya mengandalkan keberadaan sungai yang kondisinya jauh dari kata layak untuk digunakan.

Masyarakat Tambleg mulai anak-anak hingga orang tuanya mempunyai semangat yang tinggi untuk maju. Benar memang, masih ada beberapa orang warganya terutama yang tua-tua yang belum bisa baca tulis dan berhitung (buta aksara). Semua ini disebabkan oleh minim atau tidak adanya fasilitas pendidikan seperti sekolah untuk mereka menuntut ilmu dimasa mereka.


0 komentar: