Kamis, 06 Desember 2012
Mars Sekolah Guru Indonesia Dompet Dhuafa (SGI-DD)
Permalink | 0 komentar |
Label: Dompet Dhuafa, Mars, Sekolah Guru Indonesia, SGI-DD
Rabu, 05 Desember 2012
MANFAAT PSIKOLOGI PERKEMBANGAN DALAM PROSES PENGAJARAN SISWA SEKOLAH DASAR (SD)
Permalink | 0 komentar |
Label: Anak, Psikologi Perkembangan, Sekolah Dasar
Contoh RPP Tunggal
Permalink | 0 komentar |
Label: Belajar, Contoh RPP tunggal, Guru
Minggu, 02 Desember 2012
Aidil Menjawab (Part III)
Permalink | 0 komentar |
Label: Aidil, Observasi Kelas, Pengalaman pertama, SGI-DD
Kamis, 29 November 2012
Pengalaman Pertama
Jampang, 28 November 2012
Permalink | 0 komentar |
Label: Pengalaman pertama, Potret, SDN Jampang 05, SGI-DD
Menanti Jawaban Aidil (Part II)
Aidil, Si Pemilik Jeweran (Part I)
Permalink | 0 komentar |
Label: Guru, Jeweran, Observasi Kelas, SGI-DD
Minggu, 25 November 2012
Sekolah Guru Indonesia dan Tujuan Hidup
Permalink | 0 komentar |
Bukan Lagi Guru Tanpa Tanda Jasa
Jumat, 16 November 2012
Pahlawan Di Mataku
Permalink | 0 komentar |
Label: 10 November, Hari Pahlawan, SGI-DD
Militeri Super Camp Refleksi Daerah Penempatan
Permalink | 0 komentar |
Ayah
Pelepas penat kat Monas Sama Priyatno Nugroho |
Mataku tak beranjak dari tatapannya. Konsentrasi tercurah penuh pada buku yang ada dihadapan muka. Serenede di radio yang kuputar membawa suasana berbeda. Ku merasa bahagia. Ranjang yang kutiduri tersenyum oleh keelokkan tingkahku yang tak banyak kilah. Namun, tersadar. semuanya buyar oleh celetukkan Nasyeed yang menggema dari speaker radio mungil tak jauh dari ranjangku. Kusingkirkan sejenak buku ditangan. Telingaku sekarang yang berkosentrasi pada alunan tembang. ku cuma diam. hidup di perantauan tatkala mendengar lagu ini membuat air di bendungan pelupuk "retina" tiba-tiba tumpah. Yap, bukan akunya yang cengeng, tapi entahlah!!!
inilah syair pengobat rindu di dada.
Download nasyidnya disini
Wujudkan Prestasi dan Gapai Ridho Ilahi di Bulan Muharram 1434 H ini
Permalink | 0 komentar |
Label: Hijrah, Muharram 1434 H, Syiar Islam
Minggu, 11 November 2012
Pahlawan dalam Catatanku
Minggu, 04 November 2012
Mengarungi Dunia Persilatan
Permalink | 0 komentar |
Sabtu, 03 November 2012
Jalur Kereta Api
Permalink | 0 komentar |
Label: Hikmah, Keadilan, Kereta api, Resonansi Jiwa
Teror Diatas Ranjang
Aku masih mamatung diambang pintu. Isya telah usai kutunaikan. Perasaan "nano-nano" menemaniku. Aku galau? Oh tidak!!?
"Ciaat... Kreeak..." pintu kamar terbuka ketika otak memerintahkan tanganku untuk bertugas.
Aku gelisah. Dinginnya malam merasuki sum-sum tulangku. Mataku setengah terpejam. Ku coba diam sejenak. Desiran angin mencium kulitku. Sekujur badanku menggigil.
Kurasakan sesuatu menjalar mengitari kaki sawoku. Aku diam. Tetap diam. Namun, lilitan itu makin kuat memeluk kakiku. Kehangatan menemani alat jalanku.
"Oh my god, Ular!"
Hewan yang paling kutakuti didunia ialah ular- aku ngeri sekali bila harus berhadapan dengan reptil tak berkaki ini.
Ranjangku berderit keras. Ku melompat cepat. Secepat kilat. Kemudian lampu dikamarku kembali nyala. Indra penglihatanku mengamati ranjang. Tatapanku lama sekali focus disana. Lama, dan teramat lama. Mulutku terkunci. Tak satupun kata meluncur.
Kulihat diatas ranjang bergulung seekor hewan. Aku berdiri kaku.
"Ahaiy ternyata kamu kitty" senyumku pada kucing kesayanganku.
ANDAI HARI INI AKU DIMAKAMKAN
Permalink | 0 komentar |
Label: Puisi, Renungan, Resonansi Jiwa
Jumat, 02 November 2012
I Have a Dream
" Berani Bermimpi harus berani mewujudkannya " (Danil Gusrianto)
" Bermimpilah, maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu " (Andrae Hirata)
" Sesungguhnya Allah swt sesuai dengan hati hambaNya " (Hadits Qudsi)
Permalink | 0 komentar |
Minggu, 28 Oktober 2012
Analisa Artikel Pendidikan
Permalink | 0 komentar |
Label: analisa, Guru, Pendidikan, Tugas
Pesankan Saya Tempat Di Neraka
Ini merupakan kisah di musim panas yang merupakan ujian yang cukup
berat, terutama bagi kaum muslimah untuk tetap mempertahankan pakaian
kesopanannya.
Gerah dan panas
tak lantas menjadikannya menggadaikan akhlak. Berbeda dengan musim
dingin, dengan menutup leher dan telinga, kehangatan badan pun bisa
dijaga.
Jilbab... Bisa sebagai multifungsi.
Dalam
sebuah perjalanan yang cukup panjang, Kairo-Alexandria. Disebuah
mikrobus ada seorang perempuan muda berpakaian kurang layak untuk
dideskripsikan sebagai penutup aurat karena memang pakaian yang
menentang kesopanan.
Ia duduk diujung kursi di dekat pintu keluar.
Di negara yang mayoritas Islam itu tentu saja dengan cara berpakaian
seperti itu mengundang perhatian. Kalau bisa dibahasakan sebagai
keprihatinan sosial.
Seorang bapak setengah baya yang kebetulan
duduk disampingnya mengingatkan bahwa pakaian seperti itu bisa
mengakibatkan sesuatu yang tidak baik bagi dirinya.
Disamping pakaian seperti itu juga melanggar norma agama dan kesopanan.
Tapi tahukah anda apa respon perempuan muda tersebut?
Dengan ketersinggungan yang sangat, ia mengekspresikan kemarahannya karena merasa privasinya terusik.
Hak berpakaian menurutnya adalah hak prerogratif seseorang.
" jika memang bapak mau, ini... Ambil saja ponsel saya. Tolong Pesankan Saya Tempat NERAKA Tuhan anda!!! "
sebuah respon yang sangat frontal dan sang bapak pun hanya ber-astaghfirullah~ hanya beristighfar.
Ia terus menggumamkan kalimat-kalimat Allah swt.
Detik-detik berikutnya suasana pun hening. Beberapa orang kelihatan kelelahan dan terlelap dalam mimpinya.
Tak terkecuali perempuan muda itu.
Hingga sampailah perjalanan dipenghujung tujuan. Di terminal akhir mikrobus Alexandria.
Kini... semua penumpang siap-siap untuk turun. Tapi, mereka terhalang
oleh perempuan tersebut yang masih terlihat tertidur. Ia berada di dekat
pintu keluar.
" Bangunkan saja "
Begitu kira-kira permintaan beberapa penumpang.
Tahukah anda apa yang terjadi?
Perempuan muda tersebut benar-benar tidak bangun lagi dan setelah diperiksa nadinya, ia pun menemui ajalnya.
Seisi mikrobus tersebut beristighfar-menggumamkan kalimat Allah swt
sebagaimana yang dilakukan bapak tua yang duduk disampingnya.
Sebuah akhir yang menakutkan.
Mati dalam keadaan menantang Tuhan.
¤¤¤
Sahabat SGI'ers...
Seandainya tiap orang mengetahui akhir hidupnya.
Seandainya tiap orang menyadari hidupnya bisa berakhir setiap saat.
Seandainya tiap orang tahu akan bertemu dengan Tuhannya dalam keadaan buruk.
Dan,
Seandainya tiap orang tahu bagaimana kemurkaan Allah swt kelak.
Sungguh, Allah swt masih menyayangi kita,
masih terus dibimbingNYA.
Allah swt semakin dekat dengan orang-orang yang dekat denganNYA- semakin dekat.
Dan yang terlena seharusnya segera SADAR mumpung kesempatan itu masih ada.
Ia duduk diujung kursi di dekat pintu keluar.
Disamping pakaian seperti itu juga melanggar norma agama dan kesopanan.
Hak berpakaian menurutnya adalah hak prerogratif seseorang.
Ia terus menggumamkan kalimat-kalimat Allah swt.
Tak terkecuali perempuan muda itu.
Mati dalam keadaan menantang Tuhan.
masih terus dibimbingNYA.
Permalink | 0 komentar |
Label: Alexandria, Hikmah, Jiwa, Kairo, Perempuan, Resonansi Jiwa